Anak-anak yang berada di bawah tekanan orangtuanya berisiko besar memiliki masalah di berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari kesehatan mental hingga kesulitan tidur. Berikut beberapa risiko yang akan dihadapi anak jika orang tua terlalu menekan anak belajar seperti dilansir dari Very Well Family:
Risiko Penyakit Mental
Anak-anak yang terus berada di bawah tekanan dapat mengalami kecemasan secara terus menerus. Anak yang mengalami stres tingkat tinggi juga dapat memicu risiko yang lebih besar, seperti mengalami depresi atau masalah kesehatan mental lainnya.
Risiko Cedera Lebih Tinggi
Risiko cedera pada anak juga menjadi lebih tinggi jika berada di bawah tekanan terus menerus. Seperti misalnya seorang atlet yang berada di bawah tekanan dapat terus berpartisipasi dalam olahraga sekalipun ia mengalami cedera. Mengabaikan rasa sakit sebelum cedera sembuh bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Anak Cenderung Melakukan Kecurangan
Saat anak difokuskan pada hasil daripada proses belajarnya itu sendiri, mereka akan cenderung menyontek. Seperti melihat sekilas jawaban temannya ketika ujian, atau mahasiswa yang membayar seseorang untuk membuat tugas kuliahnya. Menyontek jadi kebiasaan yang dilakukan anak-anak saat merasa tertekan untuk berprestasi baik.
Menarik Diri
Ketika anak berpikir tujuannya adalah untuk selalu menjadi yang terbaik, mereka cenderung menarik diri dan tidak mau berpartisipasi dalam sebuah acara saat ia merasa tidak mungkin untuk bersinar. Misalnya seorang anak yang kurang pandai menyanyi dalam grupnya mungkin akan memilih berhenti tampil bersama paduan suara. Itu artinya, anak tidak mau memanfaatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan mereka.
Merusak Kepercayaan Diri Anak
Memaksa anak untuk terus berprestasi bisa merusak kepercayaan diri mereka. Stres pada anak terus menerus akan mengganggu pembentukan identitas dan menyebabkan mereka merasa tidak cukup baik, atau bahkan anak akan merasa tidak akan pernah cukup baik di mata orangtua dan teman-temannya.
Anak Kurang Tidur
Anak yang terus ditekan untuk memiliki prestasi di sekolah mungkin akan begadang untuk belajar. Hal ini membuat anak kekurangan waktu tidur mereka di malam hari.
Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan sebagai orangtua untuk membantu anak tanpa memaksakan kehendak dan membebani mereka, di antaranya yaitu:
- Dukung anak untuk melakukan yang terbaik. Fokuskan anak pada proses, bukan hasil akhirnya.
- Jika Moms tanpa sadar memberikan tekanan pada anak, tanyakan pada diri sendiri mengapa kinerja, nilai ujian, atau keberhasilan mereka penting untuk Moms.
- Bicarakan dengan anak tentang kegiatan atau tugas-tugas yang sedang mereka kerjakan. Singkirkan ego Moms dan Dads dan berikan ruang pada anak untuk mengekspresikan perasaannya. Memberikan ruang pada anak untuk dilihat dan didengar akan mendorong semangat mereka.