Terapi Non Bedah
Terapi non bedah adalah upaya untuk memperbaiki perlekatan bayi saat menyusui. Hal ini mempertimbangkan pendapat sebagian ahli bahwa sebagian besar bayi dengan tongue tie tidak memerlukan pengobatan. Pertimbangan utama untuk menentukan perlu tidaknya tindakan dengan mengobservasi seberapa baik lidah berfungsi.
Jika lidah bayi tampak mengetat tetapi bayi masih dapat menghisap ASI dengan baik, bisa menelan ASI tanpa kesulitan, pertumbuhan berat badan bayi normal, dan tidak kesakitan, mungkin tidak perlu tindakan lebih lanjut. Moms bisa mengobservasi (just wait and see) karena freenulum dapat teregang dan lentur dengan sendirinya.
Sebaliknya, Jika lidah tidak tampak mengetat tetapi bayi mengalami kesulitan menyusu, kesulitan menelan ASI, atau ibu selalu kesakitan saat menyusui, tindakan lanjutan mungkin perlu dilakukan. Sebaiknya Moms selalu melakukan observasi didampingi oleh konselor atau dokter ya.
Terapi Melalui Proses Pembedahan
Nah Moms, apabila tongue tie tidak kunjung membaik, maka dilakukan evaluasi kembali dan dokter bisa saja menyarankan tindakan pembedahan. Pembedahan yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
- Frenulotomy
Prosedur Frenulotomy adalah tindakan pemotongan jaringan ikat lidah tanpa proses pembedahan dan pembiusan. Prosedur pembelahan tongue-tie ini menggunakan gunting steril. Tindakan ini dilakukan agar sisi bawah lidah tidak terlalu menempel dengan dasar mult sehingga lidah dapat bergerak dengan leluasa.
Prosedur ini berlangsung dengan cepat dan tanpa pendarahan. Bisa dilakukan di tempat praktek dokter tanpa harus di ruang khusus. Biasanya tindakan ini dilakukan pada bayi yang baru lahir. Segera setelah pemotongan dilakukan, bayi bisa langsung menyusu pada Ibu.
- Frenuloplasty
Pada prosedur frenuloplasty, frenulum dilepaskan dan luka ditutup dengan jahitan. Bayi mungkin membutuhkan terapi paskaoperasi untuk melatih pergerakan lidah dan mengurangi resiko timbulnya komplikasi berupa jaringan parut.