Perlu Moms ketahui, benjolan payudara dapat terjadi pada siapa saja, baik wanita ataupun pria. Meskipun umumnya dikaitkan dengan wanita, faktanya jaringan payudara juga ada pada pria. Perubahan hormon dapat menyebabkan benjolan payudara, namun dalam beberapa kasus benjolan payudara ini dapat menghilang dengan sendirinya. Benjolan payudara dapat dirasakan di salah satu area payudara. Namun bisa saja benjolan payudara berpindah-pindah ketika ditekan dengan jari.
American Cancer Society menyatakan sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak dan tidak mengancam kesehatan. Tapi pada beberapa kasus, benjolan payudara memiliki risiko lebih ringgi menjadi kanker di kemudian hari.
Penyebab Benjolan Payudara
Dilansir dari Medical News Today, Benjolan payudara adalah pembengkakan lokal, tonjolan, penambahan, atau benjolan di payudara yang terasa berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya.
Terdapat berbagai penyebab benjolan payudara berkembang. Tapi sebagian besar benjolan payudara tidak bersifat kanker dan tidak menimbulkan risiko apapun.
Terdapat berbagai jenis jaringan yang membentuk payudara wanita. Dua jenis utama adalah kelenjar susu, tempat produksi ASI, dan saluran susu yaitu jalur lewat ASI hingga mencapai puting. Payudara juga mengandung jaringan ikat fibrosa, jaringan lemak, saraf, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening.
Setiap bagian payudara dapat bereaksi terhadap perubahan kimia tubuh dengan cara yang berbeda-beda. Perubahan ini berdampak bentuk dan tekstur payudara, serta memengaruhi perkembangan benjolan payudara.
Beberapa penyebab munculnya benjolan payudara di antaranya seperti:
- Fibroadenoma, tumor jinak pada payudara yang paling sering dialami wanita dengan rentan usia 20-30 tahun.
- Kista, benjolan berisi cairan yang terbentuk akibat penumpukan cairan di dalam kelenjar payudara.
- Nekrosis lemak, terjadi saat kelenjar lemak payudara mengalami kerusakan yang umumnya disebabkan oleh cedera.
- Lipoma, benjolan lemak yang tumbuh secara perlahan di bawah kulit.
- Kanker payudara. Terbentuk di jaringan payudara dan lebih sering terjadi pada wanita.
- Fibrokistik payudara, Pertumbuhan jaringan fibrosa dan kista di dalam kelenjar payudara.
- Papiloma Intraduktal, tumor jinak yang terbentuk di dalam duktus atau saluran yang membawa ASI dari kelenjar susu ke puting payudara.
- Mastitis, peradangan pada jaringan payudara yang terkadang disertai infeksi dan dapat menyebabkan terbentuknya abses pada jaringan payudara.
Gejala Munculnya Benjolan Payudara
Ukuran dan tekstur dari benjolan payudara dapat berbeda-beda. Kondisi ini tergantung pada jenis benjolan payudara. Berikut ini karaktertistik benjolan payudara yang bisa dirasakan seperti dilansir dari Alodokter:
- Benjolan dapat muncul tunggal atau banyak di satu atau kedua payudara
- Ukuran benjolan relatif kecil sekitar 5 cm atau lebih tapi dapat membesar
- Bentuk benjolan bulat atau lonjong
- Benjolan payudara berpindah-pindah atau tidak dapat digerakkan
- Jika diraba terasa lunak, kenyal, padat, atau seperti kantung cairan
- Benjolan bisa membesar sebelum menstruasi dan kembali ke bentuk semula setelah mentruasi usai
- Adanya perubahan bentuk dan ukuran payudara
- Puting mengeluarkan cairan bening, keruh, atau bahkan seperti darah
- Payudara membengkak, keras dan hangat
- Benjolan payudara sakit ketika ditekan
- Puting gatal dan lebih sensitif
- Demam dengan suhu 38,3 derajat Celcius atau lebih
- Tubuh mudah lelah