Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah kegiatan untuk melakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam. Adapun manfaat IMD bagi moms adalah merangsang produksi oksitosin dan prolaktin, meningkatkan keberhasilan produksi Air Susu Ibu (ASI), dan mningkatkan bonding antara mom dan bayi. Sedangkan manfaat IMD bagi bayi, selain menstimulasi refleks menghisap bayi juga dapat mengurangi angka kematian bayi.
Bagi para moms yang sudah teredukASI, sejak bayi dalam kandungan sudah mempersiapkan diri agar bisa dan mampu menyisui. Saya pun demikian, mulai dari melahap informasi tentang menyusui sampai dengan tips dan trik memperlancar produksi ASI. Satu hal yang tidak saya persiapkan adalah tentang aktivitas memerah ASI karena saat itu merencanakan akan selalu membawa serta bayi saat beraktivitas di kampus.

Salah satu alasan saya berat dan lama menyetujui ketika dokter mengharuskan menjalani SC adalah IMD tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Dan kekhawatiran itu tidak terjadi setelah berkomunikasi dengan para perawat dan bidan yang akan mendampingi proses SC saya waktu itu. Meski IMD moms yang melahirkan secara normal berbeda dengan SC setidaknya tetap memberi harapan kepada saya khusus tentang kemampuan memberikan ASI kepada bayi.
IMD yang saya jalani tidak saat masih di ruang operasi tetapi setelah berada di ruang perawatan. Meski hanya sebentar, saya tetap merasakan bagaimana proses bayi saya menghisap putin dan menyusui untuk pertama kalinya. Menurut teori bahwa bayi yang lahir secara SC tidak seaktif bayi lahir normal menyikapi IMD disebabkan efek bius lokal yang terkadang ikut mempengaruhi bayi yang lahir SC.
Apapun itu....syukur alhamdulillah saya dan bayi bisa menjalani IMD.
Bagi para moms yang sudah teredukASI, sejak bayi dalam kandungan sudah mempersiapkan diri agar bisa dan mampu menyisui. Saya pun demikian, mulai dari melahap informasi tentang menyusui sampai dengan tips dan trik memperlancar produksi ASI. Satu hal yang tidak saya persiapkan adalah tentang aktivitas memerah ASI karena saat itu merencanakan akan selalu membawa serta bayi saat beraktivitas di kampus.

Salah satu alasan saya berat dan lama menyetujui ketika dokter mengharuskan menjalani SC adalah IMD tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Dan kekhawatiran itu tidak terjadi setelah berkomunikasi dengan para perawat dan bidan yang akan mendampingi proses SC saya waktu itu. Meski IMD moms yang melahirkan secara normal berbeda dengan SC setidaknya tetap memberi harapan kepada saya khusus tentang kemampuan memberikan ASI kepada bayi.
IMD yang saya jalani tidak saat masih di ruang operasi tetapi setelah berada di ruang perawatan. Meski hanya sebentar, saya tetap merasakan bagaimana proses bayi saya menghisap putin dan menyusui untuk pertama kalinya. Menurut teori bahwa bayi yang lahir secara SC tidak seaktif bayi lahir normal menyikapi IMD disebabkan efek bius lokal yang terkadang ikut mempengaruhi bayi yang lahir SC.
