Image Source: www.thebabypost.com

Pernahkah Moms merasa kebingungan saat akan membeli perlengkapan penunjang kebutuhan si kecil? 

Tenang! Moms nggak sendiri, kok!

Dilema seperti ini lumrah dirasakan, terutama oleh para perempuan yang baru saja menyandang gelar "ibu". Memang, jika Moms pergi ke toko khusus perangkat bayi, hati seperti khilaf mendadak, dan ingin membeli semua barang yang memuat kata "bayi" dalam namanya, mulai dari gendongan, stroller, selimut, boks bayi (baby crib), hingga baby walker (padahal dipakainya masih lama, lho!).


Image Source: www.babycentre.co.uk

Namun, sesuai pengalaman pribadi, banyak di antara perangkat tersebut hanya terpakai dalam satu rentang waktu saja. Alhasil, barang itu jadi salah satu penghuni gudang, dan mungkin baru "keluar sarang" lagi saat kita punya adik untuk sang bayi kelak. Bahkan, perlengkapan tersebut rusak dan berdebu karena sudah nggak terpakai lama. Jadi mubazir, deh!

Di era milenial ini, ada banyak alternatif pilihan yang butuh para orang tua dalam "menghemat" isi dompet, namun tetap membuat si kecil nyaman dan bahagia. Beberapa di antaranya adalah bisnis penjualan barang bekas pakai--atau sering disebut preloved--dan jasa penyewaan produk bayi. 

Apa sih plus minusnya?
Tentu saja, masing-masing cara untuk mendapatkan perlengkapan bayi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Hal ini lah yang bisa jadi referensi Moms untuk memilih cara yang terbaik dan paling tepat, sesuai karakter dan kebutuhan masing-masing.

1. Membeli Barang Baru


Image Source: www.sandipointe.com

Nggak bisa dipungkiri, beredarnya beragam barang teranyar di pasaran (baik offline maupun online) membuat kita tergiur untuk membelinya. Pasalnya, barang baru rata-rata memiliki tampilan segar, belum memiliki cacat di sana-sini, dan terjamin kebersihannya. 

Namun, dari segi harga, tentu saja akan mengorek kocek "lebih dalam", khususnya untuk perangkat-perangkat besar seperti stroller dan boks bayi. Selain itu, Moms juga tak bisa menerka-nerka, bagus atau tidaknya fitur-fitur dari barang tersebut. Terlebih lagi, kalau produk itu hanya dipakai untuk satu kurun waktu saja. 

Sekadar Tips:
Lebih baik, pembelian produk baru dilakukan untuk benda-benda yang terpasang di badan dan langsung berhubungan dengan kulit si kecil, seperti baju, sepatu, kain bedong, dan selimut, mengingat kebersihannya lebih terjamin.  

2. Memilih Produk Preloved


Image Source: www.gentleninja.com

Kini, banyak orang tak lagi "gengsi" jika harus membeli barang preloved. Pasalnya, barang-barang bekas pakai ini memiliki kualitas yang tinggi, dan bisa didapatkan dengan harga yang lebih miring pula. Nggak kalah dengan produk baru, kan?

Namun, yang perlu diingat, barang preloved merupakan benda yang telah digunakan orang lain sebelumnya, entah itu sering dipakai atau tidak. Otomatis, kebersihannya pun patut diperhatikan. Oleh karena itu, sebelum memakai barang preloved, saya sarankan agar Moms mencucinya terlebih dahulu, merendamnya dalam air panas berisikan deterjen dan air garam, agar kotoran dan bakterinya terangkat.

Selain itu, biasanya barang preloved tidak "semulus" barang baru. Namun, biasanya, sebelum membeli barang tersebut, saya melihat persentase kondisi barang yang diberitahu penjual. Lebih amannya lagi, jika kita bisa melihat langsung barang sebelum membeli. 

Sekadar tips:
Untuk beberapa produk berukuran besar yang belum pasti dibutuhkan atau disukai si kecil, saya memilih untuk membeli barang preloved, seperti boks bayi (baby crib), stroller, dan high cair.
​​​​

3. Menyewa Saja!

Image Source: www.publicdomainpictures.com
​​​​

Kini, jasa penyewaan produk perlengkapan bayi dan balita memang sedang marak beredar. Apa sih kelebihannya?

Tentu saja, kita bisa menyewa barang-barang yang jangka waktu pakainya cuma sesaat, atau hanya dibutuhkan sesekali. Banyak orang juga memutuskan untuk menyewa perlengkapan bayi karena akan bepergian atau traveling, dan membutuhkan perangkat yang compact, cabin size, ringan, dan mudah diangkat ke mana-mana. 

Namun, kita juga bisa menyewa perlengkapan bayi dengan tujuan percobaan, yakni melihat sendiri apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut dalam kegiatan sehari-hari.

Sayangnya, karena kita "meminjam" dari pihak lain, sebaiknya Moms menjaga barang tersebut dengan baik, ya! Memang, sih, sebelum proses penyewaan, biasanya kita akan membayar deposit sebagai jaminan sementara, namun ada baiknya jika kita merawatnya dengan bersih dan rapi, kan?

Sekadar tips:
Secara pribadi, saya memilih menyewa barang-barang yang hanya dibutuhkan sewaktu-waktu, seperti stroller praktis, baby walker, dan permainan stimulasi bayi.

***

Nah, bagaimana pendapatmu, Moms? Apa saja sih barang-barang yang menurutmu harus dibeli atau justru disewa?