Holaaa mommies... siapa yang memutuskan untuk resign setelah si bayi lahir??? AKUUU !!! Sejujurnya bukan cita-citaku ya jadi ibu rumah tangga yang mengurus anak, sungguh bukan, sejak dulu aku engga pernah kepikiran untuk mengurus anak. Dari dulu ya mikirnya setelah lulus kuliah itu ya bekerja.  Ternyata setelah bekerja, menikah, aku dihadapkan pada satu kenyataan yaitu MEMILIKI SEORANG BAYI. Bayi itu namanya Gya yang sekarang umurnya 20 bulan (yang udah bukan bayi lagi tentunya ya, haha). Saat Gya pertama kali nangis EAAA EAAA alias saat baru lahir, suami langsung berpikir anak itu harus aku yang merawatnya. Dan YAPPP itu berarti aku resign kerja. 


Memutuskan menjadi ibu rumah tangga dari yang sebelumnya seorang pekerja adalah bukan perkara yang mudah ya, kadang kita perlu beradaptasi baru bisa menerima keadaan. Setelah memutuskan untuk resign kerja, hari-hariku emang udah engga sama lagi (iyalah tadinya rapi terus wangi terus tiap pagi berangkat kerja, sekarang di rumah aja). Setiap harinya waktuku tersita untuk Gya, mengurusnya dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi di malam hari. Selalu berjalan seperti itu setiap harinya. Orang menilainya pasti tampak membosankan ya. Belum lagi kalau kita dihadapkan pada satu momen dimana kita merindukan pekerjaan lama, merindukan suasana kantor, merindukan teman-teman kantor, merindukan diri kita yang dulu yang selalu berpenampilam cantik rapih dan wangi ketika berangkat kerja. Apa aku pernah merindukan semua itu? IYA PERNAH BANGET!!! Dan aku yakin kalian para stay-at-home mom di lubuk hati yang paling dalam juga pernah merindukan semua itu. Terutama disaat saat jenuh dan lelah :)

Tau engga sih moms, ternyata merindukan semua itu adalah hal yang wajar (itu tanda nya kamu belum bisa move on). Engga perlu bersedih hati atau merasa minder ya moms ketika kita harus menjadi ibu rumah tangga yang mengurus anak karena semua ibu adalah pekerja kok. Ibu rumah tangga pun bekerja, hanya saja bekerja nya di dalam rumah mengurus rumah dan mengurus anak, bahkan kerja nya tidak mengenal waktu lho moms. But WAITTTT, Sekarang coba kita lihat yuk beberapa sisi baiknya :
1). Kita bisa lebih fokus dalam mengurus anak. Dalam artian kita bisa memantau hal-hal kecil misal makanan yang dimakan anak, kita bisa memberikan permainan-permainan seru di rumah yang tentu nya bisa melatih motorik si anak, dan yang paling penting adalah kita bisa memantau tumbuh kembang anak setiap hari nya (tidak ada momen yang terlewatkan).
2). Tidak ada waktu yang sia-sia. Terkadang menjadi stay-at-home mom membuat kita merasa "duh kok hari berasa gini-gini aja yah" atau "duh setiap hari kok di rumah terus gini terus ya", merasa hari-hari terbuang sia-sia karena hanya di rumah mengurus anak aja. Padahal ternyata ya moms, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, bersabarlah, dan semangatlah karena wakti-waktu yang kita lalui adalah waktu-waktu tumbuh kembang si kecil. Waktu kita tidak banyak, ketika anak udah gede nanti, mereka sudah tumbuh mandiri karena didikan kita dulu yang mendidiknya tanpa lelah dan penuh kasih sayang (aaaah... jadi terharu... kebayang Gya nanti udah gede T_T )
3). Kita bisa menghabiskan waktu lebih lama bersama dengan anak (terutama di saat golden age ya).

Perlu kita ingat ya moms, semua ibu baik ibu rumah tangga atau working mom, we are THE BEST MOM for our kids. Kita adalah orang tua terbaik bagi anak kita. Jangan pernah menjudge stay at home mom atau working mom, kedua nya mempunyai cara tersendiri dalam mengurus anak. Yang harus kita ketahui adalan SEMUA IBU ADALAH PEKERJA, even ibu rumah tangga pun itu adalah ibu bekerja, jangan pernah sepelekan, pekerjaan nya tanpa kenal lelah, tanpa kenal waktu, bahkan tanpa kenal bayaran, jadi berbanggalah juga kita yang sebagai STAY-AT-HOME MOM :)