Melihat anak terkulai tak berdaya karena terserang penyakit, hati pasti rasanya sedih, ya Moms? Tak cuma itu, Moms juga biasanya merasa resah, gelisah, ingin segera mengusir penyakit dan melihat Si Kecil sehat ceria kembali.
 
Apakah Moms termasuk dalam "emak jaman now" yang langsung berguru ke "Mbah Google" untuk mencari jawaban atas gejala dan penyakit anak? Atau membabi buta mengirimkan SMS dan WA kepada dokter anak langganan, untuk penanganan yang bisa dilakukan di rumah?
 
Ada juga Moms, kalangan yang rasanya tak afdal kalau belum berkunjung ke dokter atau rumah sakit dan menenteng obat-obatan resep seharga ratusan ribu rupiah. Tubuh kecil ringkih itu dibombardir berbagai zat kimia, yang punya efek samping tersendiri.
 
Beruntunglah, masih ada dokter-dokter yang memikirkan perlunya pengobatan rasional, sesuai dengan indikasi dan kondisi pasien. Salah satunya, dokter yang cukup tenar di dunia maya ini, dr. Arifianto Sp.A, atau akrab disapa Dokter Apin.

Dokter Apin ini termasuk dokter yang sering saya intip post-nya di Facebook. Saya menyukai caranya menjelaskan tentang perlunya menjadi orang tua cermat dan cerdas, dalam hal kesehatan anak tentunya.
 
Dokter Apin telah mengeluarkan buku-buku yang merangkum informasi kesehatan anak, yaitu Orangtua Cermat Anak Sehat dan Pro Kontra Imunisasi. Sekarang, Dokter Apin hadir dengan buku ketiganya, Berteman dengan Demam.


 
Dokter Apin menulis buku ini bersama seorang rekan sejawat, sesama dokter anak, yaitu dr. Nurul I. Hariadi, FAAP. Serunya, dr. Nurul ini bekerja di Amerika Serikat, lho! Bayangkan kerja sama jarak jauh yang membidani lahirnya buku ini, luar biasa!
 
Mengapa demam yang diangkat menjadi topik?
 
Demam masih disalahartikan sebagai penyakit. Padahal, demam adalah mekanisme alami pertahanan tubuh. Demam adalah sebuah gejala, pertanda bahwa tubuh sedang bereaksi untuk "menumpas" benda asing berupa virus, bakteri, atau parasit, yang menimbulkan masalah kesehatan dalam tubuh.
 
Buku ini mengupas demam dari berbagai sisi penyakit. Sebut saja demam dengan ruam, common cold, infeksi saluran pernapasan, hingga masalah asma dan alergi. Pesan utama buku ini sudah dinyatakan jelas sejak awal : anak sakit, tak perlu panik!


 
Buku ini dikemas dengan format yang menurut saya, cukup menarik secara visual. Walaupun tebalnya 250 halaman, ukuran huruf yang digunakan cukup jelas terbaca, tidak terlalu kecil. Layout-nya pun menarik dan saya menemukan font "kekinian" yang membuat buku ini tampak lebih segar.
 
Meskipun penyampaiannya cukup santai dan tidak terlampau rumit, buku ini ternyata menggunakan referensi-referensi yang reliabel. Semua referensi yang digunakan, dituliskan dalam sebuah daftar pustaka pada setiap bab. Termasuk, "link" ke situs-situs terpercaya, yang dapat saya kroscek informasinya kembali.


 
Nah, bagian mana dari buku ini yang saya paling suka? Ada sebuah cuplikan yang cukup menohok. Isinya, mengenai "sabar" dan "gendong" sebagai obat yang penting diberikan, namun kerap dilupakan oleh orang tua. Ups, terbayang segala kerempongan yang menginginkan hasil instan, tanpa rela melalui proses yang menguji kesabaran. Semoga pikiran kita jadi lebih terbuka ya, Moms!


 
Menurut kabar, buku ini mulai masuk ke penjualan cetakan kedua. Buku Berteman dengan Demam tersedia di toko-toko buku dan juga beberapa lapak "online". Saya membeli buku ini  seharga Rp. 78.000,-. Dalam paket, saya mendapatkan buku, berbonus sebuah pembatas buku dan "pouch" bergambar aturan penggunaan parasetamol (obat demam) untuk anak. Sangat bermanfaat!


 
Buku Berteman dengan Demam kini menjadi referensi utama saya ketika AryoNara mulai tidak enak badan. Beberapa kawan pun terkadang ikut bertanya dan di akhir jawaban, saya selalu merekomendasikan buku ini, sebagai bekal penting "orang tua jaman now".
 
 
Berteman dengan Demam
250 halaman
Oleh dr. Arifianto, Sp.A, dan dr. Nurul I. Hariadi, FAAP
Penerbit Kata Depan, Depok, 2017
Harga : Rp. 78.000
Ukuran 14 x 20 cm
ISBN 978-602-6475-76-3
Distributor tunggal : Huta Media, Depok

 
All photos by Winda Reds