Pneumonia
Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang merusak bagian paru tempat bertukarnya udara. Salah satu tanda pneumonia adalah sesak napas akibat tidak masuknya oksigen ke dalam paru-paru. Pneumonia berat terjadi apabila tidak ada oksigen yang dialirkan ke otak dan jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Moms perlu waspada dengan pneumonia karena angka kematian anak akibat pneumonia sangatlah tinggi. Bahkan disebut-sebut kalau radang paru ini menjadi penyebab kematian utama pada bayi di bawah usia 2 tahun.
Asma
Sering disepelekan ternyata asma merupakan penyakit yang sangat berbahaya lho, Moms. Tidak sedikit anak yang menderita asma meninggal akibat terlambat ditangani. Selain sesak napas, gejala asma yang lain di antaranya mengi atau napas berbunyi, nyeri dada, napas cepat, napas pendek-pendek, sulit bicara, biru-biru di sekitar mulut dan berhenti napas.
Bronkiliotis
Penyakit anak yang serius yang berkaitan erat dengan sesak napas adalah bronkiliotis. Bronkiolitis adalah infeksi pada dada karena adanya Respiratory Syncytial Virus (RSV) di saluran udara kecil di paru-paru, yang menyebabkan anak menjadi sulit bernapas. Bayi dibawah 6 bulan memiliki risiko terbesar untuk terkena RSV.
Gejala lain penyakit ini adalah demam dan kesulitan makan atau minum. Segera bawa anak ke dokter jika ia bernapas lebih cepat dan berbunyi, mendadak kulit atau bibirnya membiru, dan susah menelan karena tak bisa bernapas dengan baik.
Kenali Gejala Sesak Napas pada Anak
Moms, kamu perlu banget mengenali gejala sesak napas yang terjadi pada anak agar segerap memberikannya pertolongan pertama. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 hal penting dalam mengenali gejala sesak napas yakni memerhatikan perubahan tampilan fisik dan emosi anak, sistem pernapasannya dan peredaran darahnya.
1. Rewel dan gelisah
Pada awal sesak napas, anak akan terlihat gelisah, rewel, atau menangis terus sehingga mengganggu makan, minum dan tidurnya, sedangkan pada sesak yang lebih berat anak akan tampak lemah dan mengantuk.
2. Susah bernapas
Anak yang sesak napas, frekuensi napasnya lebih cepat, cuping hidungnya kembang kempis. Pada penyakit tertentu dapat terdengar suara napas ngorok atau mengi. Pada kondisi lanjut, frekuensi napas malah akan berkurang dan tarikan dinding dada melemah sampai menghilang yang menandakan anak dalam kondisi sangat lelah dan akhirnya dapat terjadi henti napas.
3. Kulit tampak kebiruan
Anak yang mengalami sesak napas berat, kulit telapak tangan dan kakinya menjadi pucat dan berkeringat dingin. Pada kondisi lebih berat akan timbul bercak kebiruan pada kulit yang pucat. Apabila pada kondisi ini tidak diberi bantuan napas yang baik, maka kulit tampak kebiruan merata, terutama di ujung jari dan telapak tangan serta kaki dan sekitar mulut.