Moms, apa sih yang terbersit dalam fikiran Mommy saat mendengar kalimat LONG DISTANCE MARRIAGE (LDM)? Sedih? Kesepian? Putus asa? Bingung? Ya Moms, saya pernah merasakan semua kepahitan serta kegundah gulanaan saat harus menjalani pernikahan jarak jauh dengan suami saya.  Bagaimana tidak, jauh sebelum saya menikah dengan suami saya, hubungan pacaran jarak jauh juga pernah kami lalui. Hal ini karena konsekuensi dari pekerjaan yang kami lakukan.
Setelah 1 tahun pernikahan kami, kami baru bisa satu rumah.  Singkatnya pada saat putri kami berumur 5 tahun, tetiba suami mendapatkan pemberitahuan dari kantornya tentang mutasi beliau. Tak terasa sudah 2 tahun ini kami manjalani hubungan pernikahan berbeda pulau.  Saya bukan pakar percintaan atau problematika rumah tangga. Namun saya akan coba memberikan sedikit pengalaman yang kami lakukan saya harus menjalani pernikahan jarak jauah, agar tetap langgeng dan hangat.

1. Sediakan waktu khusus untuk bertemu satu sama lain
                Saya dan suami selalu menyediakan waktu setiap bulan untuk bertemu.  Hal ini buan saja hanya untuk menuntaskan rindu kami berdua, melainkan untuk perkembangan psikologi puteri kecil kami.  Kami biasa mengambil waktu di weekend.  Kalaupun harus weekdays, maka biasanya suami akan mengambil cuti beberapa hari. 


2. Sempatkan untuk berbagi kabar setiap hari
                Pertanyaan sederhana seperti “ayah sudah makan belum?” atau “ayah, cerita dong yah.  Seharian tadi ngapain aja?”, bisa menjadi dasar obrolan yang menarik.  Umumnya pada keluarga yang tidak mengalami LDM, pertanyaan seperti itu dirasa sangat menjenuhkan, tapi tidak dengan keluarga LDM.  Setiap pagi sebelum puteri saya berangkat ke sekolah, kami selalu melakukan video call singkat.  Begitupun saat malam hari saat kami sedang santai.  Hal ini mencegah timbulnya fikiran buruk serta kecurigaan yang akan mengakibatkan pertengkaran.

3. Jaga romantisme dengan pasangan
                Suami saya sebenarnya adalah tipe suami romantis, namun terkadang ia tidak pandai menyatakan perasaannya.  Jadilah saya sebagai istri yang sebenarnya manja ingin terus menerus diperhatikan, akhirnya malah saya yang harus rajin memberikan perhatian. Setiap hari saya selalu mengirimkan pesan singkat via WA ke suami saya, “ ayah, we love you”.  Dan setiap hari juga suami saya membalasnya dengan ucapan, “I love both of you”. Romantis bukan ^_^?


4. Tetap rawatlah tubuh dan penampilan
                Pesan yang selalu saya ingat dari almarhumah ibu saya adalah, “bagaimanapun juga seorang suami pasti bahagia jika melihat istrinya terlihat cantik”.  Hal itulah yang saya terus pegang.  Berjauhan dengan suami bukan berarti saya tampil kucel dan acak-acakan.  Saya tetap merawat diri sebagaimana jika suami sedang bersama saya.  Agar ketika pak suami datang dengan segunung rindu yang menyeruak, langsung lumer saat melihat istrinya tetap tampil cantik demi menyambut pangeran tercintanya

Yup Moms, Itulah beberapa tips dari saya.  Semoga bisa menjadi penyemangat agar hubungan jarak jauh itu tetap hangat. Have nive day Moooomm….