Duh, dulu kalau Aruna sembelit pasti saya langsung bertanya-tanya pada diri saya sendiri apa penyebabnya, mengingat-ngingat apa saja yang tadi ia makan hingga dapat membuatnya susah buang air besar, atau mungkin Aruna kurang serat ya jadi menyebabkan sistem pencernaannya tidak lancar ?

Dan ternyata setelah saya berhasil mengumpulkan berbagai informasi mengenai sembelit pada bayi, dapat diketahui bahwa bayi sembelit bukan hanya karena susu formula melainkan juga karena bayi mengkonsumsi makanan tinggi serat. Lho, kok bisa ya ? Bukankah mengkonsumsi makanan tinggi serat dapat melancarkan buang air besar ?

https://bidanku.com/images/kesehatan/KONSTIPASI-PADA-BAYI.jpg

Moms, mengkonsumsi makanan tinggi serat dapat melancarkan buang air besar, itu hanya berlaku bagi orang dewasa. Sedangkan bayi di bawah usia dua tahun mengkonsumsi makanan tinggi serat justru dapat menyebabkan sembelit dikarenakan kemampuannya dalam mencerna serat masih terbatas. Jika bayi terlalu banyak mengkonsumsi serat maka akan memperberat kerja sistem pencernaannya dan menyebabkan susah buang air besar.

Jadi, kebutuhan serat pada bayi berbanding terbalik dengan orang dewasa ya, Moms !

Asupan bayi harus kaya lemak, kaya protein tetapi rendah serat. Sedangkan untuk orang dewasa, asupan harus rendah lemak, cukup protein, tetapi kaya serat.

Pada bayi, mengkonsumsi serat dapat dilakukan setiap hari tetapi harus diperhatikan dan diketahui makanan apa saja yang mengandung tinggi serat dan dapat menyebabkan sembelit pada bayi.

Dalam Panduan Metode MPASI WHO dijelaskan juga mengenai kebutuhan serat yang harus dikonsumsi bayi. Agar terhindar dari sembelit, perhatikan komposisi makanannya. Padu padankan Menu MPASI dengan makanan rendah serat, mengkonsumsi buah yang kandungan air atau lemaknya banyak, jangan lupa protein hewani maupun nabati, dan selalu berikan lemak tambahan.

Karena buah dan sayur kaya akan serat, maka pemberian MPASI jangan hanya terfokus pada buah dan sayur saja agar bayi tidak sembelit. Itulah sebabnya MPASI WHO menganjurkan pemberian variasi bahan pangan sejak awal MPASI.

Berikut adalah bahan pangan yang tinggi serat dan rentan memicu sembelit : pepaya, wortel, oat, mangga, pisang, jagung, kangkung, bayam, buncis, apel, tempe, brokoli, ubi, beras merah, sawi, terong, kentang, labu kuning, singkong, kacang-kacangan, dan lain-lain.

www.obattbckelenjar.info/wp-content/uploads/2016/06/tinggi.jpg

Dalam Menu Tunggal sangat disarankan bahan pangan tinggi serat tersebut tidak diberikan secara berurutan pagi dan sore pada hari yang sama atau keesokan harinya pada hari yang berbeda, contoh : dalam satu hari diberikan beras merah untuk pagi hari lalu sore harinya pisang, hari berikutnya diberikan tempe untuk pagi hari lalu sore harinya pepaya. Sebaiknya pagi hari beras merah dipadupadankan dengan semangka pada sore hari, hari berikutnya pagi hari pisang dipadupadankan dengan ikan patin pada sore hari.

Untuk mencegah Aruna sembelit biasanya saya juga selalu memberikan buah yang kaya akan kandungan airnya sebagai makanan selingan. Buah yang kaya akan air contohnya, seperti melon, naga, jeruk, semangka, dan pir. Selain itu juga perlu diperhatikan kebutuhan air putih yang dikonsumsi Aruna. Bayi yang sudah memulai MPASI sejak usia enam bulan boleh mengkonsumsi air putih.

utility-share.blogspot.com/2014/10/10-buah-ini-mengandung-banyak-air.html?m=1

utility-share.blogspot.com/2014/10/10-buah-ini-mengandung-banyak-air.html?m=1

utility-share.blogspot.com/2014/10/10-buah-ini-mengandung-banyak-air.html?m=1

Mengkonsumsi air putih dapat melancarkan buang air besar. Berikan air putih sesuai takaran yang disarankan untuk bayi, yaitu :

• 15 ml x berat badan bayi untuk yang masih mengkonsumsi ASI.
• 30 ml x berat badan bayi untuk yang sudah tidak mengkonsumsi ASI.

Saya tawarkan Aruna untuk minum air putih setiap selesai makan. Untuk mengetahui apakah Aruna kekurangan cairan atau tidak, saya melihat dari urine dan fesesnya. Ingat ya, Moms jangan berikan air putih saat usia bayi masih di bawah enam bulan !

Jika bayi belum terbiasa dengan rasa air putih yang hambar karena sudah terbiasa dengan rasa manis dari ASI atau susu formula, moms dapat memberinya sedikit demi sedikit air putih secara teratur. Dengan cara ini diharapkan si kecil akan mulai terbiasa dengan rasa air putih.

Namun, jika si kecil tetap menolak minum air putih, moms tidak perlu khawatir. Air putih dapat ditambahkan saat membuat jus buah maupun sup. Dengan begitu si kecil akan terhindar dari dehidrasi.

cdn2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/minum_20161116_212039.jpg

Sampai bertemu di Nitta Story selanjutnya ya, Moms ! Tetap semangat memberikan yang terbaik untuk ananda tercinta meskipun ada kendala yang harus dihadapi. Jangan lupa share dan komennya di bawah tulisan ini !

Trims,
Nitta Yunitasari