Hollaaaaa mommies.. happy weekend :)

Kali ini tulisan saya berkolaborasi  duet maut dengan memi steny. ( jaileeh duet hahah )  Sahabat saya ini adalah psikolog anak, Steny Imelda, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Luar biasa ibu satu ini saya salut dengan kepintarannya *salim* bisa di lihat dari blog memi Steny berisi tantang edukasi yang sudah dia terapkan kepada Raline anaknya, sangat menarik ( Klik disini ) . Saya selalu konsultasi dengan memi Steny tentang kendala dalam membimbing aurora terutama untuk pergaulan bersama teman temannya, kadang saya merasakan kecemasan yg berlebihan pada pertemanan aurora nantinya, maklum ya aurora ini special need kids. Saya yakin penangananya pasti berbeda juga :). 

Saya sendiri pernah merasakan di bully sewaktu sekolah, dari bullying secara halus maupun kasar.  saya sebagai anak normal mungkin bisa melawan. Lalu saya memikirkan nanti jika aurora di perlakukan seperti itu bagaimana? Apa dia bisa berontak? Apa akan ada teman yg membantu melawan?. Kecemasan saya juga semakin bertambah dengan berita berita di luaran sana ttg bullying pada anak kecil maupun  remaja. 



Ya aurora lahir dengan berbagai diagnosa,  microcephaly, GDD, cerebral palsy, craniosynostosis , variant dandy walker. Yang membuat tumbuh kembangnya tidak lagi sesuai dengan umurnya, untuk fisiknya dan prilaku jelas berbeda dengan anak yg lainnya. 
Kecemasan saya mungkin akan berlebihan pada masa yg akan datang, dimana aurora akan tumbuh di lingkungan yang jauh lebih luas lagi cakupannya. apakah saya bisa selalu menjaganya? Sepertinya belum tentu ya :)



Berkut tanya jawab seputar bullying pada anak anak, QnA kepada memi steny sebagai psikolog anak akan menjawab beberapa pertanyaan dari saya,

Q : Umur berapa anak anak sudah bisa di beri penjelasan bahwa si A adalah anak berkebutuhan khusus ?

A :Dari pertama kali anak bertemu dan menanyakan "si A kenapa?" Anak bertanya, artinya siap mendengar jawaban. Jelaskan kondisi A memang sedikit berbeda, tapi bukan berarti kita tdk bisa berteman dengannya. Ajarkan anak cara2 berteman dengan si A

Q; Bagaimana cara menangani  anak berkebutuhan khusus yang sudah menjadi korban bullying? 

Menangani korban bullying apabila terjadi pada anak berkebutuhan khusus memang berbeda. Apabila terjadi pada anak umumnya bisa kita arahkan atau latih apa yang harus anak  lakukan jika terjebak dalam situasi. Untuk kasus pada ABK, memang masih diperlukan banyak bantuan orang dewasa. Fokus pada emosi anak, apabila anak menunjukkan ketakutan, beri hal2 yang bisa menenangkannya. Jangan paksa anak untuk 'berani' menghadapi situasi. Menghindar bisa menjadi pilihan. Jelaskan kalau misal ejekan atau hinaan orang itu tidak benar "they dont understand how great and special u are". Cari kegiatan lain yang anak sukai. Apabila terjadi di sekolah, laporkan pada pihak sekolah. Apabila terjadi di lingkungan permainan, laporkan pada orangtua pelaku bully.


3. Apakah perilaku mem-bully pada saat anak anak dapat berlanjut sampai dewasa nanti?

Yup! Pelaku apabila tidak di tindaklanjuti bisa terus memunculkan perilaku kekerasan hingga dewasa, hanya bentuknya yang berbeda.

Ini adalah salah satu pertanyaan yang paling saya cemaskan, dengan kondisi aurora yang berbeda , akan bisa terjadi suatu saat nanti. Dan terjawab sudah cara penanganannya. Semoga bisa diterapkan ya :) untuk penjelasan lebih lengkap tentang Berteman dengan kawan yang SPECIAL bisa mengunjungi blog Memi Steny ( Read more )

Harapan ku sebagai orang tua yg mempunyai anak berkebutuhan khusus, jalas agar anak saya bisa tumbuh dan di terima di lingkungan yg positif, semoga pertemanannya nanti tidak memilih milih, saling menghormati dan dapat menghargai perbedaan. 

See you 



3 December 2017 , Selamat Hari Disabilitas Internasional

sudahkah kita peduli dengan mereka?