Sebagai orang tua di jaman millenial, gadget adalah senjata ampuh bagi para Ibu untuk membuat anak jadi anteng. Entah anteng makan, anteng main atau anteng menunggu kita membereskan rumah. Padahal kita sendiri tahu bahwa gadget bukan alat terbaik yang bisa mendukung perkembangan anak, tapi hal ini tidak menjadi penghalang kita dalam mengandalkan si gadget untuk membantu mengasuh anak. Abis gampang sih, tinggal setel dan voila ... si anak pun duduk anteng dengan manisnya.

https://www.boldsky.com/img/2016/05/gadget-kid3-27-1464348860.jpg
Sebenarnya dari sekian banyak alasan yang dikemukakan para pakar perkembangan anak mengenai buruknya gadget, ada satu alasan yang harus digarisbawahi oleh kita sebagai orang tua. Hal tersebut adalah bahwa fungsi optimal gadget dalam perkembangan anak hanya ada pada perkembangan kognitif si anak, padahal perkembangan anak kan tidak sebatas di hal kognitif saja, masih ada motorik, emosi dan lain-lain. Hal di luar kognitif ini lah yang tidak dapat dipenuhi oleh si gadget, karena seperti kita tahu begitu si anak disodorkan gadget, dia langsung diam fokus dengan warna warni tontonannya.

http://dadiloveyou.net/wp-content/uploads/2016/01/6-Ideas-to-be-your-child%E2%80%99s-best-teacher.jpg
Terus bagaimana dong? Saya kan tinggal tanpa pembantu, anak saya dua masih balita pula dua-duanya? Kalau gak dibantu gadget, pekerjaan rumah saya gak akan pernah selesai. Sebenarnya solusinya ada pada diri orang tua sendiri, pertama tanyakan mana yang lebih penting: rumah rapi dan bersih atau anak kita tidak berkembang dengan optimal? Kedua jalin kerjasama yang baik dengan pasangan di rumah, karena membatasi pemakaian gadget pada anak hanya akan menjadi hal yang percuma apabila hanya datang dari salah satu orang tua saja. Ketiga pastikan kerjasama yang terjalin antara orang tua tidak hanya sebatas pada pembatasan gadget pada anak, tetapi juga pada hal-hal lain yang 'dikorbankan' dari pembatasan gadget tersebut.
Komunikasikan pada pasangan bahwa kita perlu bantuan dalam membereskan rumah atau minta tolong pada pasangan untuk membelikan makanan dari luar apabila kita tidak sempat memasak karena sibuk mengajak bermain anak. Komunikasi dan rasa saling membantu antara orang tua adalah pendukung utama kita agar bisa konsisten mendidik anak termasuk dalam hal pembatasan gadget. Semoga berhasil ya moms!

https://www.boldsky.com/img/2016/05/gadget-kid3-27-1464348860.jpg
Sebenarnya dari sekian banyak alasan yang dikemukakan para pakar perkembangan anak mengenai buruknya gadget, ada satu alasan yang harus digarisbawahi oleh kita sebagai orang tua. Hal tersebut adalah bahwa fungsi optimal gadget dalam perkembangan anak hanya ada pada perkembangan kognitif si anak, padahal perkembangan anak kan tidak sebatas di hal kognitif saja, masih ada motorik, emosi dan lain-lain. Hal di luar kognitif ini lah yang tidak dapat dipenuhi oleh si gadget, karena seperti kita tahu begitu si anak disodorkan gadget, dia langsung diam fokus dengan warna warni tontonannya.

http://dadiloveyou.net/wp-content/uploads/2016/01/6-Ideas-to-be-your-child%E2%80%99s-best-teacher.jpg
Terus bagaimana dong? Saya kan tinggal tanpa pembantu, anak saya dua masih balita pula dua-duanya? Kalau gak dibantu gadget, pekerjaan rumah saya gak akan pernah selesai. Sebenarnya solusinya ada pada diri orang tua sendiri, pertama tanyakan mana yang lebih penting: rumah rapi dan bersih atau anak kita tidak berkembang dengan optimal? Kedua jalin kerjasama yang baik dengan pasangan di rumah, karena membatasi pemakaian gadget pada anak hanya akan menjadi hal yang percuma apabila hanya datang dari salah satu orang tua saja. Ketiga pastikan kerjasama yang terjalin antara orang tua tidak hanya sebatas pada pembatasan gadget pada anak, tetapi juga pada hal-hal lain yang 'dikorbankan' dari pembatasan gadget tersebut.
Komunikasikan pada pasangan bahwa kita perlu bantuan dalam membereskan rumah atau minta tolong pada pasangan untuk membelikan makanan dari luar apabila kita tidak sempat memasak karena sibuk mengajak bermain anak. Komunikasi dan rasa saling membantu antara orang tua adalah pendukung utama kita agar bisa konsisten mendidik anak termasuk dalam hal pembatasan gadget. Semoga berhasil ya moms!