Saat Arsen lahir, dokter sudah memberitahukan bahwa anak saya mempunyai lubang BAK yang sangat kecil dan kulup kemaluan yang panjang sehingga menutupi kepala alat kelaminnya.

Saat itu sempat bingung maksudnya apa ya, karena sama sekali ngga pernah mencari info soal itu. Tapi dokter dan suster di rumah sakit mengajarkan kami untuk membersihkan kulup kemaluannya 1 kali dalam sehari ketika setelah mandi. Ok kami tidak anggap itu adalah sesuatu yang sangat serius dan mendengarkan anjuran dokter untuk membersihkan setiap hari.

Di umur arsen 3 atau 4 bulan, kami berkunjung ke dokter yang baru. Beliau membicarakan bentuk testis arsen yang tidak turun. "Memang ada 2, tetapi biasanya bentuknya tidak seperti itu bu" begitulah kurang lebih perkataan dokter.

Saya dan suami agak cemas karena dokternya menginformasikan dengan wajah yang cukup serius. Well, karena kami adalah orang tua milenial hahaha sebelum kami mencari second opinion ke dokter langganan arsen, kami coba search di google terlebih dahulu.

Ternyata, untuk bayi dibawah 6 bulan itu adalah hal yang wajar kalau testisnya belum turun, jadi kita masih harus menunggu sampai umur arsen 6 bulan untuk mengetahui kelanjutannya. Seketika kami tenang. Dan saat kontrol ke dokter langganan, beliau pun menjawab bahwa itu adalah hal biasa dan memang seperti itu. Bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.

Hari jumat lalu, arsen selalu menangis dengan keras padahal ngga ada apa-apa. Lagi main lalu tiba-tiba nangis, lagi nonton lalu tiba-tiba nangis, di jarak yang lumayan jauh. Tiap nangis selalu minta dipeluk. Kami mau bawa ke dokter pun bingung, kalau ditanya ada permasalah apa, ya cuma anak nangis aja hahaahha dokter kan juga bukan cenayang wkwkwkw

Sabtu pagi saya agak terkejut dengan diapers arsen yang tidak pipis sama sekali. Come on mom, dari malem sekitar jam 10 sampai pagi jam 9 tidak pipis SAMA SEKALI. Kalaupun pipis mungkin hanya 1 KALI. Karena diapersnya enteng, bahkan ngga ada basah. Owwwwcchh ini pasti ada yang salah. 

Setelah menemukan diapers kering itu, saya langsung perhatikan ciri-ciri arsen ketika menangis. And GOTCHA! Tiap nangis dia selalu pegang bagian celana tepat dikemaluannya. Nangis, narik-narik celana, lalu minta dipeluk. PASTI KESALAHANNYA DISITU!

Akhirnya saya coba browsing di google *again, typical millenial parents* hahaha dan ternyata benar saja, karena fimosis sepertinya arsen BAK nya tersumbat. Jadi fimosis itu sendiri adalah kondisi dimana kulup melekat pada kepala penis dan menutup lubang penis. Akibatnya, urin tidak dapat keluar normal dan kepala penis tidak dapat dibersihkan. (sumber : https://www.ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/fimosis-mengincar-bayi-laki-laki)

Saya langsung info ke suami tentang apa yang saya liat di google. Lalu suami coba buka diapers nya waktu arsen lagi nangis dan bener aja, dia pipis ☹️

Sedihhhh banget rasanya liat anak nangis dan kesakitan. Ternyata kemaluannya juga sudah bengkak mom huhu setiap BAK bagian ujung kemaluannya selalu jadi gelembung seperti balon. So sad :(((((((( 

Udah pasti sakit banget yaa. Kita aja kalo kayak gitu pasti sakit, apalagi bayi. Akhirnya meluncurlah kita ke rumah sakit. Disana kebetulan dokternya pun laki-laki. Dokter coba untuk membersihkan kemaluan arsen dengan menekan kulup nya ke belakang. Agains dokter ini bilang bahwa lubang BAK nya sangat kecil. 

Akhirnya dokter memberikan 3 resep obat. 1 antibiotik, 1 obat penghilang nyeri dan 1 salep oles. Dan beliau bilang apabila jarang dibersihkan pasti akan terulang kembali sakitnya. Jadi untuk menghilangkan total harus disunat. Duh gusti mikirin anak umur 1 tahun disunat rasanya mama langsung senat senut uring uringan.

Setelah dikasih obat minum dan salep, arsen lumayan reda nangisnya. Pipis berangsur-angsur kembali normal. At least dari malem ke pagi ya pipis. Saya dan suami sudah prepare untuk ke sunat, tapi sebelum itu kita coba deh second opinion dari dokter langganan, kira-kira gimana baiknya menurut beliau. 

Seminggu sudah berlalu, obat juga sudah habis, saya dan suami pergilah ke dokter langganan. Kami ceritakan kronologisnya dan tanya apakah harus sunat. Daaannn beliau bilang ngga harus sunat dooonggg. Tapi beneran yaa karena dokter dan susternya sudah terlalu expert 😂 hari itu kemaluan arsen dibersihkan sampe saya dan suami ngilu liatnya.

Lubangnya kan kecil banget dengan kulup yang menutupi kepala kemaluannya. Dokter dan suster membersihkan sampai ditekan dan terbuka sehingga kepala kemaluannya bisa keluar, baru deh dibersihkan dengan cotton bud. Ngiluuuu sisssss!!! Setelah itu agak lecet berdarah but it's ok mom! Ternyata memang begitu caranya supaya semua kotorannya bisa dikeluarkan.

Jadi sebenarnya anak dengan fimosis tidak harus langsung disunat asalkan kita sebagai orang tua rajin membersihkannya mom. Maksimal ganti diapers 6 jam sekali karena terlalu lama akan membuat gel dalam diapers menyumbat ke kemaluan anak. Lalu kulup kemaluan dibuka dan dibersihkan setiap hari. Ngga masalah jika mom takut luka / berdarah apabila membuka terlalu dalam, sedikit-sedikit saja, karena kalau setiap hari dibuka, maka kulup dan lubangnya akan semakin membesar. Nah yang terakhir, bilas dengan air dan sabun ketika mengganti diapers, jangan menggunakan hanya tissue basah saja mom!

Kemarin setelah dari dokter dan dibersihkan kemaluannya, kulup arsen pun berangsur membaik, jadi terbuka bagian kepala kemaluannya. Alhamdulillah sekarang arsen ceria kembali kalau BAK. Saya dan suami juga jadi lebih concern dengan kebersihan dan kesehatan kelamin arsen 🙂