1. Kesulitan Menyusu
Coba deh perhatikan dengan seksama ketika bayi sedang menyusu, Moms. Apakah bagian mulutnya sudah menempel atau latch on dengan benar? Apabila pada awal menyusu belum latch on dengan tepat maka hal itu wajar karena Moms dan bayi masih sama-sama baru dalam hal menyusui.
Tapi, jika hal itu terjadi berulang kali, maka kemungkinan si bayi mengalami tongue tie. Bayi tongue tie akan cenderung mengalami kesulitan saat menyusu. Meski menyusu berkali-kali namun bayi tak kunjung merasa kenyang karena bagian mulut dan lidah bayi sulit menempel pada payudara dan mengisapnya. Akibatnya berat badan tak kunjung naik atau malah semakin kurus.
2. Ada Space Antara Gigi Depan Bagian Bawah
Tongue tie juga bisa dilihat dari letak gigi anak. Saat anak mulai tumbuh gigi, coba perhatikan gigi depan bagian bawah. Apabila ada jarak atau space maka bisa dicurigai bayi mengalami tongue tie.
3. Gangguan Bicara
Tongue tie yang tidak diatasi saat masih bayi, akan memberikan dampak ketika anak beranjak besar. Adapun gejala yang tampak saat anak mulai besar dan sudah bicara adalah anak bicara dengan kurang jelas, cadel, bahkan terlambat bicara.
Kadang orangtua tidak menyadari hal ini, sehingga selalu menganggap anak mengalami gangguan bicara akibat berkebutuhan khusus ataupun gangguan perkembangan. Sedikit sekali orang yang mengetahui kalau tongue tie juga bisa menjadi penyebabnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Moms mencurigai bayi mengalami tongue tie, maka segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sebenarnya kelainan ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan bayi.
Jika bayi kesulitan menyusu langsung pada payudara, maka Moms bisa memikirkan alternatif menyusui lainnya, misalnya dengan pumping dan memberikannya lewat botol. Apabila sudah melakukan penyesuaian namun tongue tie tetap menyebabkan kesulitan menyusu dan menelan, maka biasanya dokter akan mengambil tindakan operasi berupa insisi atau frenotomi.