Well.. beberapa bulan lalu saya pernah membaca sebuah artikel mengenai bagaimana pengaruh instamom terhadap besarnya ongkos saat memaksakan untuk mengikuti gaya hidupnya.

Saya akui, sosial media mempunyai banyak pengaruh terhadap perkembangan ibu-ibu milenial termasuk saya. Informasi yang saya dapatkan sedikit banyak ya dari sosial media. Terutama instagram. Disana ada banyak sekali ibu-ibu yang memberikan sharingnya mengenai kehidupan baik dalam berumah tangga maupun dalam pengasuhan anak.

Dulu, saat saya hamil to be honest saya jarang banget mencari informasi via instagram atau sosial media lainnya. Saya lebih suka bertanya langsung kepada kerabat yang sudah berpengalaman. Semisal dalam membeli perlengkapan bayi, perlengkapan menyusui, persiapan melahirkan dll. 

Saya sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa di sosial media termasuk instagram ada banyak ibu-ibu yang memberikan informasinya via instagram! Setau saya instagram itu ya cuma buat share foto aja. Apalagi membayangkan adanya komunitas yang dibentuk karena pertemuan di sosial media. 

Ketika cuti dimelahirkan dimulai, saya memiliki waktu luang untuk membuka sosial media terlebih instagram (pas bayi bobok kan bisa browsing yaa). Sampai pada akhirnya saya lihat postingan para instamom baik dari kalangan artis ibukota maupun influencer media sosial.

Lalu apa yang saya rasakan ? BAPER SISSSSSTTT!!!

Saya merasa tertekan karena ibu-ibu di instagram itu sering banget posting mengenai asi nya yang melipah ruah sampe ber freezer-freezer, which is yang saya ngga punya, lalu saya juga merasa tertekan karena ibu-ibu di instagram itu posting proses melahirkan mereka melalui vaginal birth, bagaimana kebahagiaan mereka dan pasangan ketika bayi lahir tapi mereka tetap berdaya, ngga kayak saya yang bahkan sendirian di kamar operasi. 

Saya juga merasa tertekan karena ibu-ibu di instagram itu selalu posting foto anak-anak mereka dengan angle yang bagus, terlihat anteng dan ngga repot sementara bayi saya yang selalu nangis tiada henti.

Saya hanya meratapi nasib kenapa kok segitu berbedanya. Apa salah barbie ? Eh, apa salah saya ? Apa ada yang kurang dari saya ? Lalu saya mencoba untuk tidak sama sekali buka postingan ibu-ibu tadi karena menambah kegilaan baby blues saya.

Setelah baby blues saya berakhir dan saya bisa berfikir dengan jernih. Yang saya tau kekurangan saya cuma 1 yaitu kurang BERSYUKUR.

Akhirnya saat ini saya follow beberapa instamom untuk sekedar masukan dan mencari informasi. Tidak dibawa perasaan lagi kalau memang postingan instamom itu berbeda dengan kehidupan saya. Everyone have their own destiny. Mungkin memang ada sebagian orang diluar sana yang merasa tertekan dengan postingan-postingan ibu-ibu tadi. Tapi tidak sedikit juga yang merasa termotivasi. Itu semua tergantung bagaimana cara dan kedewasaan kita untuk menanggapinya. 

Yang penting keep positive mom, dan kalau merasa cukup tertekan, lebih baik stop dulu untuk kepoin instamom nya hehehehe

kalo mom sekalian merasa tertekan atau termotivasi dengan para instamom ? Share pengalaman kalian di comment yaa :)