Assalamu'alaykum, Halo moms!

Siapa moms disini yang suka mengkonsumsi yoghurt seperti saya? Wah, saya dan keluarga sangat suka mengkonsumsi yoghurt, bahkan anak saya Akmal pun suka dengan yoghurt. Mungkin karena si produk fermentasi susu ini punya citarasa asam yang segar ya. Kalau saya sangat suka konsumsi yoghurt kental, baik plain atau rasa, dengan potongan buah dingin. Segarnya juara!

Ternyata si yoghurt ini memiliki banyak manfaat untuk kita lho, moms! Salah satunya adalah memperlancar pencernaan karena kita tau bahwa yoghurt mengandung probiotik yang baik untuk saluran pencernaan. 

Hanya saja terkadang kita (saya lebih tepatnya) merasa boros kalau setiap hari harus membeli yoghurt. Harganya sebotolnya lumayan menguras kantong saya. Nah kebetulan dulu ketika kuliah mikrobiologi saya pernah praktek membuat yoghurt. Saya berpikir kenapa tidak dicoba saja buat yoghurt sendiri. Pasti bisa. Dengan bekal googling saya mendapat banyak inspirasi!

Sebenarnya ada banyak metode pembuatan yoghurt ini moms. Paling mudah sih ya dengan menggunakan Yoghurt Maker ya, semacam "inkubator mini" untuk menjaga kestabilan suhu yoghurt. Ada juga metode menggunakan slow cooker, microwave, oven, dan lainnya. Saya disini menggunakan metode yang paling simpel dan yang semua orang pasti bisa buat saja mom.

Nah sekarang kita bahas cara pembuatannya yaa...

Pertama-tama kita siapkan dahulu alat dan bahannya. Bahan yang digunakan hanya 2 items saja moms, susu dan kultur starter. Kultur starter ini merupakan bakteri yoghurt yang akan kita "biakkan" di media susu yang baru. Bisa juga menggunakan bibit yoghurt, tapi biasanya bibit yoghurt susah ditemukan dan harganya cenderung mahal. Jadi moms bisa gunakan yoghurt plain saja. Untuk susunya, usahakan menggunakan susu segar yang sudah dipasteurisasi ya moms, bukan susu UHT. Dan yang pasti harus gunakan susu yang plain yaa.



Alat-alat yang digunakan juga simpel sekali moms. Ada panci untuk memanaskan susu, sendok besar untuk mengaduk susu, sendok makan untuk menuang yoghurt, wadah bertutup kedap udara, dan handuk. Pastikan sendok dan wadah bertutupnya sudah disterilkan ya moms. Caranya adalah dengan merebus alat tersebut ke air mendidih lalu dikeringkan dengan tisu bersih.


​​​​​​
Nah sekrang kita mulai membuat yoghurtnya ya moms. Panaskan 850 ml susu segar. Kalo moms punya sendok pengaduk yg ada thermometernya lebih oke tuh moms. Panaskan hanya sampai 80 derajat celcius saja. Tujuannya untuk menonaktifkan bakteri/kontaminan. Jika moms tidak punya sendok pengaduk thermometer tidak masalah moms. Panaskan saja dengan api kecil sampai terdapat buih/busa kecil di pinggiran panci. Segera matikan api dan diamkan sampai hangat atau sekitar 45 derajat celcius. Caranya bisa juga dengan mencelupkan seujung kecil jari tangan. Pastikan susu hangat ya mom, jika susu terlalu panas maka akan mematikan bakteri dalam kultur starter, nanti yoghurtnya malah gagal (saya pernah mengalami ini soalnya).

Setelah itu masukkan 1 cup kultur starternya ke dalam wadah. Tuang susu secara bertahap sambil diaduk pelan ya moms. 

Jika sudah teraduk rata, tutup wadah. Kemudian bungkus dengan handuk. Saya menggunakan 2 handuk agar tebal, kemudian simpan di tempat yang hangat. Kalo saya di tumpukan baju di dalam box container. Diamkan saja selama 10-12 jam.


Setelah 12 jam, masukkan ke dalam kulkas atau pendingin. Yoghurt siap dikonsumsi. Bisa bertahan sekitar 3-4 hari ASALKAN gunakan selalu sendok bersih saat akan mengambil yoghurt dari wadah.



Untuk pembuatan yoghurt berikutnya, moms bisa lebih berhemat hanya dengan memyiapkan fresh milk saja. Kultur starternya mom gunakan dari yoghurt yang baru saja jadi. Caranya, masukkan sekitar 3-4 sdm yoghurt homemade yang baru, ke dalam wadah bertutup (pastikan steril). Kemudian simpan di kulkas dan siap digunakan sebagai kultur starter untuk pembuatan yoghurt berikutnya.



Sangat mudah dan hemat kan moms ternyata homemade yoghurtnya? Nanti di postingan lainnya saya akan share resep makanan atau kue yang menggunakan bahan yoghurt ya. Terima kasih sudah membaca...