Sudah baca part 1 nya kan?
Lalu apa aku marah menjalani LDR ini? Enggak. Tentu aku tau banget karena ini adalah pekerjaan nya, ini adalah tugasnya yang menghasilkan pundi-pundi keuangan (Tsah...pundi-pundi~~ hehe). Lalu apa aku nyesal menikah dengan suami? Tentu engaaaakkkk! Karena bagaimanapun juga semua ini worth it. Dia memang layak aku tunggu *Cihuuyyy. Lalu apa aku sedih menjalani LDR? YA SEDIH LAH PASTI !!!! Siapa sih di dunia ini yang seneng berjauhan dengan suami, GAK ADA KAN. Pasti semua istri juga idealnya pengen selalu ada suami di rumah kan.
Jujur ekspektasi aku melihat idealnya sebuah rumah adalah rumah yang isinya seorang ayah, ibu, dan anak. Dan mereka hidup dengan bahagia menjalani hari-hari. Si ayah bekerja pagi pulang sore, si anak sekolah, dan si ibu mengurus rumah, kemudian mereka berkumpul bersama saat sore atau malam hari, kemudian weekend mereka waktunya bersama-sama. Indah kan ya, Persis kayak di film-film. Tapi jahatnya kenyataan memang tak seindah di film ya, aku buanglah idealisme dimana rumah seharusnya isinya ayah-ibu-anak. Karena kenyataan nya sekarang di rumah isinya hanya ada aku dan anak. Ideal ketika suami pulang tugas dan ada di rumah. Jujur deh, terkadang lelah banget menjalaninya jauh dari suami. Disaat anak sakit, seolah semua beban dan kesedihan itu hanya terkumpul di aku (padahal suami disana juga ikut hawatir), bergadang sendiri menemani anak, menyiapkan ini itu sendiri, menenangkan anak yang sakit dan rewel sendirian (padahal diri aku sendiri pun perlu ditenangin), bahkan ke dokterpun sendiri (berdua anak maksudnya). Lihat sekeliling di ruang tunggu dokter anak, aku sering banget lihat para ibu yang bawa anaknya sakit tu didampingi bapaknya, digendong bapaknya, atau ibunya yang gendong lalu bapaknya yang mengurus pendaftaran dan segala macamnya. Lah aku??? AS ALWAYS menggendong dan mengurus semuanya seorang diri.... *Kemudian nangis sesenggukan di pojokan*
Ekspektasi lain adalah, jujur deh aku pengen banget datang ke acara baby expo atau acara parenting itu gak cuma sama anak tapi juga sama suami. Tapi kenyataan nya tiap ada jadwal expo atau parenting SELALU DEH pas suami tugas di luar. Datang ke acara expo pengen ada suami adalah bukan supaya ada yang bayarin segala yang dibeli, beneran deh bukan, tapi demi kita pun senang bisa bekerja sama ada yang gantian dorong/gendong anak, bisa sharing soal kebutuhan atau produk-produk anak, dan rata-rata datang ke acara expo gitu memang kebanyakan bersama anak dan suami kaaaan... T_T (makin sedih)
Okelah, sekian dulu. Nanti aku lanjut ke part 3 ya tentang hikmah menjalani LDR bersama suami. Ya, ada hikmahnya kok dibalik kesedihan ini. Bersambung yaa...