Haloha bukibuk, piye kabare? Si kecil sehat?

Kira-kira masih ada gak ya bukibuk jaman now yang belum tahu apa itu Instagram (IG)?. Ya kali aja belum pernah denger atau belum pernah sama sekali nyoba. Buat bukibuk yang belum tahu apa itu IG, jadi IG itu sejenis media sosial yang dapat menghubungkan para penggunanya melalui foto, direct message, dan instastory. Pengguna juga bisa saling “menglove”, merepost dan berbalas komentar melalui kolom komentar yang tersedia di setiap foto/video yang diunggah. Setiap foto/video yang diunggah juga bisa di setting untuk pribadi ataupun untuk publik.

Belakangan ini banyak bermunculan selebrity instagram atau selebgram, para selebgram ini biasanya dikenal karena gayanya yang hits, sosialita, atau karena sering membuat video parodi.  Biasanya para selebgram ini punya fans tersendiri dan tentunya mereka bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari iklan/endorse. Tidak sedikit para selebgram yang sukses sehingga memotivasi orang lain untuk ikutan gaya kekinian. Di Indonesia sendiri banyak sekali selebgram mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Selebgram anak-anak seperti Kirana, Tatan, Moonela, dan lain-lain. Seperti yang kita tahu, para selebgram ini mengumpulkan pundi-pundi rupiahnya melalui jasa endorse/iklan, bahkan banyak bermunculan jasa penambah like/follower. Karena salah satu faktor itulah akhirnya banyak menjamur akun IG dan tentunya banyak juga bukibuk yang akhirnya ikutan membuatkan akun IG untuk buah hatinya. Seperti contohnya Ibun hahahaa pertanyaannya adalah perlu gak sih anak punya IG sendiri?.


Sebetulnya jawabannya tergantung pada orang tua masing-masing, ada orang tua yang (mungkin) ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain dengan cara mengshare foto si kecil, ada juga yang sekedar ingin mengabadikan keseharian si kecil, ada juga yang ingin di bilang eksis, dan lain-lain. Menurut Ibun sih, anak perlu IG tersendiri jika memang orang tuanya ingin sharing aktifitas sehari-hari buah hati mereka. Kenapa? Karna biar anak punya tempat khusus dan orang tua tidak kehilangan jati diri dengan terus-terusan memposting foto/video anaknya ke akun pribadi orang tua. Selain itu, dengan memisahkan antara akun pribadi orang tua dengan akun anak akan memudahkan orang tua untuk memonitor siapa saja yang ada di list follower anak. Akun IG anak pun bisa di privacy untuk meminalisir kejahatan online.

 

Jadi, sah-sah saja jika orang tua membuatkan akun IG untuk buah hatinya. Tapi yang perlu diingat hendaknya IG anak harus di private agar memudahkan orang tua untuk memonitor siapa saja yang menfollow IG si kecil. Alta saja punya IG sendiri bukibuk, sengaja Ibun bikin kan karna Ibun ini gateeeellll banget tiap hari ada aja jepretan Alta sampe gallery handphone Ibun isinya foto/video Alta semua wkwkwk. Liat pipinya yang gemesin rasanya gak bisa kalau cuma diliat aja, harus diabadikan hahahaaa. Begitu juga saat liat gallery handphone kok rasanya kurang kalo cuma disimpen aja, jadi bolehlah ya satu-satu fotonya di aploud. Itung-itung sebagai online’s diarynya Alta juga (ngeles) hahahaa ✌🏻. Tapi teteup keep safety ya bukibuk, artinya foto yang di aploud harus di filter terlebih dahulu jangan sampai mengundang niat jahat follower. Sama satu lagiii, jangan sekali-sekali sharing soal schedule keluarga ya bukibuk!!

Jadi, tertarikkah untuk bikin IG si kecil?. Sebaiknya diskusi dengan pasangan terlebih dahulu ya bukibuk. Yap udahan dulu ya bukibuk, sekian dan terima kasih.

 

Salam sayang dari Alta & Ibun ❤️