Memiliki anak merupakan sebuah fase terpenting dalam hidup saya. Setelahnya, hidup saya seakan berputar 180 derajat, berubah drastis dalam segala perihal kehidupan. Terlebih lagi, saat saya memiliki anak kedua. Perubahan itu semakin terasa. 

Mulai dari kebiasaan, pekerjaan, hingga kehidupan sosial, semua berubah secara otomatis, tanpa saya sadari. 

Misalnya, dengan memiliki bayi, saya berusaha bangun lebih awal, untuk berbenah dan mengajaknya bertemu sinar matahari sebelum jam 9 pagi. 

Pun demikian dengan kehidupan sosial. Semula, saya merupakan orang yang sangat senang bertemu teman-teman, menjalin relasi baru, atau sekadar nongkrong dan ngopi-ngopi dengan teman karib. 

Namun, entah kenapa, setelah menjadi seorang ibu (khususnya saat sudah memiliki dua anak), kehidupan sosial ini mulai menyempit. Saya jarang bertemu teman-teman, ataupun mengikuti aktivitas seru yang membuat saya mengenal orang-orang baru. Di titik itu, nggak jarang saya merasa kesepian. Banget!

Pasalnya, saya merupakan ibu rumah tangga tanpa ART, tanpa baby sitter, ataupun bantuan pihak keluarga. Benar-benar mengerjakan urusan rumah tangga sendiri. Sampai-sampai, kadang nggak sempat memikirkan diri sendiri. Apalagi memikirkan kehidupan sosial yang kian menyempit. 


Sumber: Mamailustrada.com

Namun, pada suatu hari, beberapa teman akrab saya yang seperjuangan di masa perkuliahan membuat acara kumpul geng yang direncanakan secara cukup matang, mengingat sebagian di antara kami sudah memiliki "buntut" masing-masing. 

Dan, kami-semua-sangat-amat-mengerti, kalau nongkrong di kafe atau restoran atau ruang publik lainnya sambil membawa anak itu sungguh menguras keringat, menguji kesabaran. 

Alhasil, kami pun mengadakan meet-up tersebut di sebuah unit apartemen, sehingga kami nggak terlalu repot bila sang anak tantrum dan mengantuk, ataupun ingin bermain lari-larian ke sana kemari. 

Dan, rasanya bahagia sekali, karena saya bisa bertemu teman-teman tanpa harus meninggalkan kedua anak saya, dan tetap bisa ngobrol sepuasnya! 


Akhirnya, kami bisa foto-foto ketika bocah-bocah balita sudah tertidur lelap di kamar. Dan, ini dia saatnya ibu-ibu bergosip!

Begini Tipsnya...
Hmmm. Ternyata, bisa juga ya kumpul bareng teman akrab, meskipun "dibuntuti" anak-anak seperti ini? Jika disimpulkan, terdapat beberapa tips yang bisa Moms lakukan agar bisa "nongkrong" tapi tetap meminimalisasi drama anak rewel. Apa saja ya?

1. Pilih tempat yang cukup privat, khususnya bila Moms bertemu dengan teman akrab yang sudah menyandang status "ibu". Nggak hanya leluasa bagi anak, namun juga membuat nyaman para Moms yang masih menyusui.

2. Rencanakan aktivitas seru yang bisa Moms lakukan bersama teman geng, seperti masak bareng, makan sambil bercengkrama, dan belajar make up (hahaha, ini yang kemarin saya dan teman-teman saya lakukan, dan ini seru!). 

3. Ingat! Moms boleh kok mengabadikan setiap momen dengan gadget, tapi, jangan sampai momen kedekatan ini terjauhkan dengan main gadget ya! Have your quality time without those smartphones, darl!

4. Bawakan mainan kesayangan si kecil. Jika memungkinkan, lebih seru jika Moms membawakan mainan yang bisa dimainkan si kecil bersama anak dari teman-teman Moms. Jadi, nggak cuma ibunya yang senang, anak-anak pun gembira karena bertemu teman baru, kan?

5. Pastikan agar Moms tak lupa membawa perbekalan khusus si kecil, mulai dari makanan, alat mandi, popok, hingga baju ganti. Ingat, Moms tetap harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan si kecil, ya!

6. Utarakan dulu keinginan Moms untuk membawa anak pada teman-teman Moms, dan meminta pengertiannya. Karena, ketika kita membawa si kecil, bisa terjadi hal-hal yang nggak terprediksi sebelumnya, lho! 


Senangnya! Nggak cuma ibunya saja yang bahagia karena bertemu teman, Kakakecil juga bahagia karena kenalan sama teman baru. Hmm, ngobrol apa ya, mereka?

Jadi, memiliki anak bukanlah masalah untuk bersosialisasi dan memiliki waktu berkualitas bersama teman-teman akrab, bukan? Karena, anak-anak hebat akan "lahir" dari sosok ibu yang bahagia. So, let's be happy, dear Moms!