We experienced the worst and therefore we tend to give the best.
The question is, is the best…is what our children need? Really?
Dulu saya susah, saya tidak ingin anak saya susah’ pernah gak kepikiran hal kaya gitu buibu?
lalu kita memberikan anak baju mahal, begitu make baju murah langsung biang keringat
atau cuma mau make beras kualitas super bahkan kalo perlu sampe import dari thailand begitu makan di resto luar anak nya gak mau makan
beliin ice cream 13R yang se scoop aja sampe 50 ribu, begitu ada field trip di sekolah di kasih ice cream indomaret mama nya di telfon anak nya muntah
atau anak di bisakan tidur di ruangan berAC begitu mudik. rungsing gak bisa tidur kegerahan
Saya tidak mencibir mereka. Apa adanya seorang manusia itu terjadi dari nature dan nurture.
Semua ini, adalah nurture.
banyak anak orang kaya dengan semangat juang yang tinggi dan dengan attitude yang jempolan, tapi banyak juga orang orang suksees dengan cerita masa kecil yang tidak semudah yang kita bayangkan, hidup miskin, susah dan segala macam cobaan lainya.
kesulitan kesulitan ini lah yang menempa dan membentuk kesuksesan mereka.
jika syarat sukses adalah anak anak dengan mental baja kenapa kita harus menghilangkan segala kesulitan dan memberikan semua kemudahan?
jika kita memudahkan semua urusan hidup mereka itu akan membentuk anak dengan syarat hidup yang banyak.

Orang sukses itu menjadi sukses karena :
dididik dengan benar, terlepas dari dari apakah dia kaya atau miskin
dididik oleh kesulitan yang dia hadapi.
lalu apa yang saya lakukan sebagai orang tua?saya tidak boleh memiliki syarat hidup yang banyak sebagai orang tua
tidak harus bagus, tidak harus nyaman tidak harus mendapatkan sesuatu yang terbaik
agar anak saya tidak mempunyai banyak syarat untuk hidup
Emang sih idealnya nyaman. Tapi sayangnya, this is life. We don’t get to pick ideal situations. Sometimes we need to settle with what we have and deal with it.
Tentang kenyamanan, coba jadikan itu sebagai sesuatu yang ‘nice to have’ dan bukan ‘must have’
itu adalah hal yang harus di tanamkan ke anak anak
lalu apa yang saya terapkan sehari hari?
anak anak saya ikutkan antar jemput, walau saya sebenernya bisa saja mengantar jemput mereka, tapi biarkan mereka merasakan berdesak desakan, naik mobil tapi ac dimatikan (iya bapak supir nya hemat)
walau saya harus jemput di titik tertentu karna mereka harus mengikuti les dan tempat nya tidak terjangkau dengan rute antar jemput, ini sebelum mereka merasakan bagaiman naik kendaraan umum nantinya
percaya atau tidak, kamar anak anak tidak saya pasang AC, hanya ada di kamar saya, jadi anak anak tidak terbiasa make ac ketika tidur, kamar mereka saya pasang kipas angin biasa, nilai plus nya kami sering berdesak desakan di kamar saya di siang hari yang panas, sambil cerita ini itu
water heater tidak saya install, kenapa? agak mereka terbiasa mandi dengan air dingin, jadi ketika di ajak bepergian anak anak tidak pernah ribut tentang air mandi
anak anak saya ajarkan untuk melalukan semua pekerjaan rumah tangga, saya tiga orang anak dan tidak ada asisten rumah tangga sama sekali, siapa yang mengerjakan pekerjaan rumah? kita ber 4, jangan bayangkan saya membebani anak anak sd ini dengan pekerjaan yang berat, no! saya gak sekejam itu, untuk urusan cuci baju tugas mereka hanya memisah baju kotor antara yang putih dan bewarna, mereka harus membersihkan kamar mereka sendiri, masing masing bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan saling menjaga antar sodaranya.
dan setiap weekeng mereka wajib serve their own breakfast
kenapa semua itu penting? kedepan kehidupan untuk bermanja manja dan menikmati hasil kerja orangtua itu lebih gampang, karna pasti banyak sekali hal hal yang bisa di beli untuk menyamankan kehidupan anak anak, di indonesia sangat gampang nyari baby sitter dan assister rumah tangga
tapiii ada yang perlu di garis bawahi juga, anak anak kita akan bersaing dengan lebih banyak orang di banding kita