1. Risiko Hipertensi / Tekanan Darah Tinggi
Bahaya pertama yang terjadi saat seorang wanita hamil di usia muda, sekitar dibawah usia 21 tahu, adalah kemungkinan terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Risiko ini terjadi akibat sel telur pada wanita yang berusia di bawah 21 tahun belum kuat untuk benar-benar menjalani proses pembuahan dan tumbuh menjadi janin. Inilah yang pada akhirnya mengakibatkan tekanan pada wanita yang hamil di usia muda mudah sekali untuk naik.
2. Risiko Bayi Lahir Cacat
Selain itu, kondisi sel telur yang secara medis belum sempurna dapat mengakibatkan tumbuh kembang janin yang tidak menyeluruh. Ini mengakibatkan banyak kasus kehamilan di usia muda melahirkan bayi dalam kondisi cacat fisik.
3. Anemia Saat Hamil
Dampak lain dari kehamilan usia dini juga berakibat pada risiko anemia pada sang ibu, khususnya saat akan melakukan proses persalinan. Kondisi tubuh dan organ-organ reproduksi yang belum sempurna menyebabkan terjadinya pendarahan berlebih. Itulah sebabnya ibu yang hamil di usia dini berisiko mengalami anemia setelah melahirkan.
4. Risiko Keguguran dan Bayi Prematur
Kondisi rahim yang belum kuat akan memperbesar risiko keguguran. Selain itu, banyak pula kasus hamil di usia dini berisiko pada terjadinya kelahiran yang prematur. Yaitu, kelahiran bayi saat janin belum genap 9 bulan di dalam kandungan. Kondisi bayi prematur ini juga cukup membahayakan. Mengingat kondisi tubuh yang lemah sehingga bayi akan mudah sekali sakit.
5. Cemas dan Depresi
Kondisi mental dan emosi yang belum stabil akan membuat ibu yang hamil di usia dini sangat mudah mengalami stress dan depresi. Beban pikiran mengenai kehamilan, kehidupan ke depan, atau peluang yang dilewatkan seringkali membuat ibu hamil di usia muda menjadi cemas menghadapi sesuatu.