Ini cerita pribadi saya sebenernya, saya ingin membagi cerita ini karena kadang saya merasa sebagai ibu yang gagal karena tidak bisa memberi ASI eksklusif untuk bayi saya. Bersyukurlah jika mom bisa memberi ASI eksklusif untuk anak tercinta. Pada saat setelah melahirkan saya stress karena air susu belum keluar. Saya takut bayi saya haus atau lapar. Padahal bayi yang baru lahir masih bisa bertahan tanpa air susu ibu selama 3 hari. Perjuangan ini berlanjut selama 1 bulan. Pumping sudah saya lakukan rutin selama 2 jam sekali. Tapi yang keluar cuma sedikit, sehingga saya harus memberi anak saya susu formula. Belum rela sebenernya, masih ingin berjuang memberi ASI. Saya coba beli ASI booster pun tidak berpengaruh. Mood stress juga sudah jauh berkurang dibanding pasca melahirkan dan memilih ‘enjoy aja’. 

 

Saya memang mempunyai history 2x operasi untuk mengambil benjolan/tumor jinak yang ada di payudara saya. Apakah karena ini saya tidak bisa mengASIhi? Operasi yang kedua kalinya bahkan saya lakukan pada saat saya hamil anak saya (saat operasi saya belum ngeh sedang hamil muda). Artinya payudara saya seharusnya sudah siap memberi ASI karena sudah ‘bersih’ dari benjolan tersebut. Apakah masih ada tumor-tumor lain yang belum terdeteksi? Saya cuma bisa berpikir positif. Yang penting anak tidak merasa lapar, masih bisa disupport susu formula. 

Perjuangan saya memberi ASI akhirnya terhenti sampai usia bayi saya 1,5 bulan. Jumlah demand sudah tidak bisa disupply oleh saya. Saya merasa kalah. Apalagi melihat teman atau ibu lain yang memposting hasil pumpingnya makin membuat saya down. 

Well mommies, sebagai ibu yang bisa mengASIhi, jangan anggap remeh ibu yang memberi sufor kepada bayinya ya. Beri dia support. Jangan beri pertanyaan “kenapa ga ASI aja?”, atau “coba dulu sabar, jangan kasih sufor dulu”. Dibalik itu semua pasti ada cerita perjuangan, sedih, dan kecewa. Semua ibu pasti menginginkan ASI eksklusif untuk anaknya kok.