Beberapa hari ini rumah saya lagi heboh perkara sepupu lelaki saya yang tertangkap basah sedang berbuat mesum dengan pasangan sejenisnya alias homo. Tentu saja hal ini sangat ,mengejutkan sekali. Karena selama ini ia dikenal sebagai sosok yang adem ayem anteng, gak banyak tingkat, gak merokok, gak neko-neko lah pokoknya. Usul punya usul, jika ditarik cerita masa lalunya, sebenarnya penyyimpangan seksual yang dialaminya ini sudah terlihat sejak kecil, walaupun masih tergolong dalam batas yang sangat wajar.
Jadi ketika masih kecilnya, sepupu saya (Mr. X) ini memang punya ketertarikan lebih terhadap baju-baju serta mainan anak perempuan. Namun ditanggapi secara wajar dan biasa-biasa saja oleh orangtuanya karena masih dianggap wajar. Kemudian, “rasa maklum” ini pun lambat laun malah jadi kebablasan Moms. Mr. X yang semula hanya memiliki ketertarikan terhadap baju serta mainan anak perempuan, makin kesini ternyata tingkahnya juga malah agak mirip-mirip wanita. Hal ini pun masih nyatanya masih dianggap wajar oleh orangtuanya. Dan Mr. X semakin kebablasan. Lenggok kemayu nya pun kini mengakibatkan disorientasi seksual. Mr. X malah tertarik dengan mahluk mereka yang jenis kelaminnya sama dengannya.
Moms, sebenarnya penyimpangan seks ini bisa dikenali dan diantisipasi sejak dini lho. Berikut beberapa kiat yang bisa Mommy laukan agar buah hati terhindar dari penyimpangan seksual di masa mendatang
1. Tegaskan bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda
Hal ini yang kadang sering dianggap remeh saat buah hati masih kecil. Sadar gak sih Moms, terkadang kita sendiri lho yang secara tidak langsung malah menjerumuskan mereka. Misalnya saja kita mempunyai anak lelaki yang jojooong saja kita biarkan berkesperimen dengan pakaian serta mainan anak perempuan. Sesekali boleh, namun ingat Moms, jangan kebablasan. Tegaskan bahwa antara lelaki dan wanita itu mempunyai perbedaan dalam hal berpakaian dan gaya hidup
2. Biasakan bertindak sesuai dengan jenis kelaminnya
Sikap kemayu pada diri lelaki ataupun jantan berlebih pada wanita itu, umumnya tidak muncul instan begitu saja Moms, namun merupakan kebiasaan yang memang sudah sejak lama dilakukan. Para penganut faham LGBT ini banyak yang sedari kecil yang lelaki memang sudah kemayu danyang wanita sudah jantan berlebih. Jadi perilaku ini sudah dibentuk oleh diri dan lingkungan sejak jauh-jauh hari. Teguran keras atau bahkan hukuman rasanya perlu dilakukan ya Moms apabila teguran halus serta didikan baik yang sudah dilakukan, namun tak menghasilkan perubahan perilaku. Daripada kelak jauh menyimpang, lebih baik ditekankan sejak kecil.
3. Contohkan hubungan yang sehat antara lelaki dan perempuan
Moms, membicarakan hubungan suami istri tidak hanya melulu tentang berhubungan intim lho Moms. Orangtua juga berhak menjelaskan serta mencontohkan hubungan yang sehat antar lawan jenis. Anak saya wanita Moms, saya sering berpesan, “Kak, ayahnya kakak ittu adalah sosok lelaki yang sangat baik. Ayah sangat bertanggungjawab pada kehidupan kita. Ayah adalah kepala keluarga yang sangat berwibawa. Umi beruntung bisa menikah dengan Ayah. Nanti kalo kakak sudah dewasa dan siap menikah, jadilah wanita yang baik ya nak, agar kelak mendapatkan lelaki yang baik pula”. Dari situ si anak akan mulai berfikir tentang bagaimana memperbaiki diri agar mendapatkan pasangan hidup yang baik.
LGBT Bisa Dicegah Sedari Kecil Moms. Ini Kiat-kiatnya!
source: https://doy9lykf9ter0.cloudfront.net/photo/temporary/a11b0020cdb367ca17d31d74d38a41b6.jpeg
Komentar Artikel Ini
{{comment_count||0}}
Sort by{{sorted_by}}
Like!
Newest
Reply
- {{ comment.nam }}{{ comment.commented_at }}EditDelete{{comment.gd}} Likes{{comment.bd}} BadsThis comment was deleted.
more comments
Loading...