Moms, saya adalah ibu dengan satu anak wanita usia 7 tahun.  Saya akan cerita sedikit ya Moms.  Jadi begini waktu itu saat usia Kamila masih 3 tahun, Kamila saya masukan ke Playgroup didekat rumah.  Tujuannya adalah agar Kamila bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya.  Selain itu saya juga masih berstatus sebagai karyawan dan suami yang tinggal berbeda pulau karena pekerjaannya, merasa harus memberikan input untuk Kamila berupa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).



Sekolah Kamila berjalan normal dan menyenangkan hingga Kamila mulai masuk TK.  Sampai akhirnya ketika saya menjemput Kamila pulang sekolah, Bunda TK-nya menawarkan untuk mengikuti les calistung. Ting tong, agak bingung lah saya. Koq dengan usia yang masih 5 tahun Kamila sudah ditawari untuk les ya.  Kebetulan saya sendiri adalah orang yang paliiiiig males kalo udah disuruh ikut les pas jaman sekolah dulu.  Kemudian terjadi pembicaraan serius antara saya dan suami.  Saya berpendapat bahwa les calistung belumlah perlu untuk anak usia Kamila, tapi suami saya bilang gak papa, gak masalah.  Sampe akhirnya karena sesuatu dan lain hal, kemudian saya resign dari pekerjaan dan memutuskan untuk berwirausaha.  Saya merasa punya waktu yang lebih banyak dan fleksibel untuk merawat anak.  Jadi saya dan suami memtuskan untuk tidak memasukan Kamila les. 

Finally,  saya terjun langsung menjadi mentor bagi Kamila.  Ibu saya sering berpesan, “kalo bisa, yang namanya baca tulis apalagi ngaji dan hafalan surat di Al-Qur’an itu yang mengajari adalah orangtua sendiri.  Karena selagi si anak terus mengamalkan ilmunya, maka selama itu pulalah pahala akan terus mengalir untuk orangtuanya”.   Dan saya amat sangat sependapat tentang hal ini dengan ibu saya.  Orangtua adalah sosok pelindung sekaligus guru bagi anaknya.  Sesibuk apapun Mommy dirumah, jangan lupa untuk memelihara kehangatan dengan si buah hati ya Moms.  ^_^

 

So menurut saya, urgensi untuk memasukan anak LES di usia dini itu baik atau gak, tergantung pribadi masing-masing.  Beberapa hal yang sifatnya memang softskill bagi perkembangan bakat si kecil, saya pribadi setuju untuk di Les-kan. Kamila juga saya ikutkan les renang.  Namun hal-hal lain yang sifatnya fundamental, misalnya pemahaman agama dan baca tulis  terlebih untuk anak usia dini, maka sebaiknya walaupun sudah diikutkan les, namun orangtua harus tetap mendampingi dan memberi arahan.  Hal ini juga akan semakin mendekatkan dan mengakrabkan hubungan orangtua dan anak lho Moms.  Setiap pilihan pasti memiliki konsekuensinya masing-masing.  Selayaknya saya yang rela resign dan memilih menjadi wirausaha demi mengiringi setiap momen hidup anak saya.  Saya yakin Mommy pasti akan memberikan pembelajaran terbaik pada buah hatinya.   So, les atau gak, orangtua tetap harus menajdi contoh yang patut di gugu dan tiru oleh anak-anaknya.