Pengalaman bulan-bulan pertama kelahiran anak pertama, membuat saya terkekang dalam rumah, ga berani keluar rumah jauh-jauh tanpa suami. Empat tahun yang lalu aplikasi ojek online dan aplikasi belanja online belum se-hits sekarang. Hidup berumah tangga jauh dari Ibu saya, dan memiliki seorang anak pertama membuat saya berpikir untuk keluar dari zona nyaman. Bahwa saya harus kuat dan bisa mengandalkan diri saya sendiri dalam segala kondisi.
Jika ibu-ibu jaman old bisa mengurus telaten anaknya yang begitu banyak. Saya pun mencoba memotivasi diri sendiri bahwa saya bisa melakukan berbagai kegiatan sambil membawa anak saya kemanapun. Saya hanya berharap kelak anak-anak bisa belajar banyak dari kegiatan sehari-hari saya.
Saya mencoba mengenali diri saya, mengenali rasa kekhawatiran saya sebagai seorang ibu baru saat itu. Dari rasa kekhawatiran tersebut, saya mencoba melawan satu demi satu rasa takut yang saya miliki dan berujung pada sebuah kepuasan untuk terus melakukan hal baru bersama anak. Yes, I can do it!
Mulai dari pergi mall bersama anak sendirian, main ke perpustakaan dan museum, menonton bioskop, pergi ke UGD rumah sakit disaat anak dalam keadaan gawat, hingga mengantri panjang saat big sale sudah pernah saya jalani hanya bersama anak saja. Bukan berarti suami tak peduli 😄 tapi selagi saya bisa lakukan sendiri saya akan lakukan. Terkecuali saat ada event khusus, saya sengaja akan meminta bantuan orang lain untuk membantu mengasuh agar tidak menggangu jalannya event tersebut.
Kunci menjadi seorang Ibu andalan
adalah: Persistence! (Gigih). Tegar menjalani setiap kondisi karena semua ibu punya tantangan masing-masing, jadi nikmati setiap perjalanan yang ada. Minimalkan mengeluh dan maksimalkan rasa syukur. Telaten dalam mengasuh anak, selalu pehami, buka mata dan hati untuk tau apa kebutuhan anak. Repot?pastinya iya, tapi dalam kerepotan ini saya dan anak belajar hal baru, bagaimana bertahan dalam kondisi yang gak kondusif, dan belajar interaksi dengan dunia baru.
Pada akhirnya kelahiran anak ke dunia, bukan sebagai penghambat setiap mimpi kita sebagai ibu. Anak-anak lahir sebagai oase, di saat kita lelah untuk mengejar mimpi. Mereka terlahir untuk melatih diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Yes they're the best teacher in my life 😇😇
Be brave, be strong, you're more than you think!
With love,
Elvira Chaerunnisa 💞
Menjadi Ibu Andalan Dalam Segala Kondisi
source: https://doy9lykf9ter0.cloudfront.net/photo/temporary/baeeeacddab4d67d4f9f2205ff0ec754.jpeg
Komentar Artikel Ini
{{comment_count||0}}
Sort by{{sorted_by}}
Like!
Newest
Reply
- {{ comment.nam }}{{ comment.commented_at }}EditDelete{{comment.gd}} Likes{{comment.bd}} BadsThis comment was deleted.
more comments
Loading...