Siapa sih yang gak happy kalo anaknya pintar makan? Tentu semua Ibu mengharapkan Anaknya pintar makan. Begitupun dengan saya. Ada yang anaknya susah makan, ada yang anaknya mudah makan, ada yang milih-milih, ada yang doyan semua jenis makanan dan sebagainya.
 
Pernah suatu hari saya sedang menunggu antrian vaksin di RS dan berbincang dengan Ibu lainnya. Saya cerita kalau anak saya sudah tidak mau makan, tidak saya paksa. Saya mikirnya mungkin si anak lg gak mood makan atau kurang suka makanannya, atau mungkin mau tumbuh gigi dan banyak faktor yang menyebabkan anak tidak mau makan. Saya sudahi makannya, biasanya saya kasih jus atau buah untuk mengenyangkan perutnya. Ibu ini cerita kalau anaknya selalu nangis ketika dikasih makan dan tetap dimasukin sendok ketika anaknya teriak. Ibu ini berfikir kalau anak nangis, anak itu akan mangap dan memberi peluang terhadap si Ibu untuk masukin makanan. Jujur…. Saya sedih dengernya. Cuma saya berusaha menjadi pendengar yang baik dan tidak berkomentar apa-apa. Yang saya percayai adalah, tidak ada Ibu yang sebenarnya tega menyakiti anaknya.


 
Dokter anak saya pernah berkata, (dr. Yovita Ananta spesialis anak di RSPI) ketika memberi anak makan, ciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Beri mainan dan sebisa mungkin jangan dikasih gadget untuk nonton. Cari tau selah anak mau makannya gimana. Hmm…. Bacanya sih gampang tapi kadang praktekinnya susah ya Buibu he he he. To be honest, terkadang saya kasih anak saya tontonan ketika makan. Tujuannya cuma 1, bukan bikin anak mau mangap, tapi biar dia gak berdiri dari highchairnya ha ha ha.
 
Tapi kadang terlintas di fikiran saya, sebenernya kategori anak pintar makan tuh apa sih? Karena beberapa kali saya lihat ada anak yang nangis tapi tetep disuapin sampe habis. Lalu Ibunya bilang “pinterr makannya habissss”. Apakah anak pintar makan dikategorikan sama dengan makan habis? Kalo menurut saya sih tidak. Kategori makan pintar untuk saya adalah ketika anak saya mau makan tanpa paksaan. Dan berhenti ketika sudah kenyang. Gak papa gak habis, yang penting si anak tau porsinya dia seberapa.


 
Kalo menurut Ibu-ibu sekalian gimana?