Haloo, bu'az mau cerita lagi nih. Setiap apa yang terjadi dan kayaknya ini info yang penting bakalan dijadiin tulisan agar mom semua lebih aware dan tidak kejadian seperti saya.
Anak mom sudah berumur 1+ dan mau menunda punya anak lagi ? Tentunya untuk menunda punya anak lagi bisa dilakukan segala cara. Salah satunya melakukan program Kb. Berbagai macam Kb ada Kb spiral, kb suntik, kb pil, dan kb implan. Jika mom mau yang simple bisa melakukan kb spiral/kb IUD. Bu'az pun menjatuhkan pilihan kb spiral agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan seperti keguguran dua bulan kemarin.

Sebaiknya mom cari tahu terlebih dahulu efek samping dari macam-macam kb tersebut. Seperti kb suntik & pil disamping bisa membuat kulit menjadi kusam dalam pemakaian yang lama, bisa juga terjadi pendarahan bila tidak cocok. Kb spiral bisa bergeser dan menyebabkan
pendarahan juga loh.

Untuk memasang kb IUD harus menunggu haid sedikit bu'az datang saat hari ke 5 haid. Pasti mom membayangkan bila kb IUD dipasangkan divagina mom akan nyeri atau akan mengganjal ditubuh kitakan mom
Awalnya bu'az pun berfikiran begitu. Takut saat dipasangkan IUDnya sakit atau membayangkan suatu yang menyeramkan. Tapi ternyata tidak begitu kok mom. Saat dipasangkan kb IUD pasti kita tegang tapi prosesnya hanya 5 menit. Rasanya ? Yang saya rasakan tidak sakit tapi saat dipasang sampai prosesnya selesai serasa mules-mules. Kata dokter memang reaksinya seperti itu dan diberi obat penghilang rasa nyeri. Bila kita sudah memasang kb spiral sebaiknya rajin kontrol sesuai waktunya. Dokter menjelaskan kepada saya jadwal kontrol untuk kb IUD itu 1 bulan setelah pasang, 3 bulan setelahnya, 6 bulan setelahnya, dan rutin 1 tahun 1x. Karena kb IUD ada jangka waktu yang 5 tahun dan ada yang 8 tahun. Bila sudah waktunya 5/8 tahun harus dicopot. Bila mau pasang lagipun bisa.

Selama satu bulan bu'az setelah pasang kb iud saya tidak merasakan sesuatu yang mangganjal di diri saya. Seperti tidak ada alat apapun yang dipasangkan tapi saya merasakan bila sedang kecapean pasti perut terasa keram dan ada bercak darah yang keluar. Bercak darah yang keluar merupakan suatu yang normal bila memakai kb IUD.
Waktunya kontrol tanggal 24 Desember 2017 tapi karena tidak ada keluhan dan merasa sehat-sehat saja akhirnya memutuskan untuk tidak kontrol (jangan dicontoh ya mom). Tanggal 26 Desember 2017 bu'az keluar darah dan mikirnya masa haid lagi ya padahal baru selesai haid 7hari. Besoknya merasakan mules-mules hebat saat malam hari sampai dengan pagi hari. Laporan kepada suami dan akhirnya pak'az hari itu izin kerja dan mengantarkan saya ke rs.
Sesampainya di rs saya mendapat nomer antrian 9. Saat itu perut masih mules. Akhirnya no.9 dipanggil dan bicarakan keluhan. Saya di usg 2D dan kata dokter "belum keliatan jelas bu, kita usg pakai transvagina aja ya" setelah di usg melalui transvagina dokter bilang "letaknya kurang bagus bu, kok bisa ya padahalkan baru bulan kemarin pasang" dan bu'az bilang "2hari kemarin saya gendong anak terus dok, ngaruh gak " dokternya hanya diam dan bilang "copot saja ya bu, letaknya kurang bagus , saya khawatir ibu mulesnya gak ilang dan nanti malah pendarahan" dan akhirnya kb IUD sayapun dicopot. Sama seperti memasangnya hanya rasa mules yang dirasakan saat dicopotnya IUD.
Setelah dicopot dokter Fach menjelaskan "kb spiral memang cocok-cocokkan bu, kalau ibu mau pasang lagi takutnya terjadi seperti ini lagi. Kita coba pakai kb suntik aja dulu ya bu bulan depan" saya pun mengiyakan "oke dok, makasi ya" dan dokterpun menyarankan tidak boleh berhubungan dulu sampai darahnya berhenti. Dan sampai pada bulan depan sebaiknya memakai alat konstrasepsi dahulu.
Pengalaman yang dapat bu'az ambil dari kejadian tersebut. Bila mom ingin memakai kb spiral janganlah melakukan kerja berat seperti angkat benda berat, gendong-gendong anak secara rutin, dan berhubungan dengan goyangan yang keras. Hal tersebut bisa menyebabkan gesernya spiral dan dapat menyebabkan mom pendarahan nantinya.
Itulah sharing bu'az pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat ya mom😊
Anak mom sudah berumur 1+ dan mau menunda punya anak lagi ? Tentunya untuk menunda punya anak lagi bisa dilakukan segala cara. Salah satunya melakukan program Kb. Berbagai macam Kb ada Kb spiral, kb suntik, kb pil, dan kb implan. Jika mom mau yang simple bisa melakukan kb spiral/kb IUD. Bu'az pun menjatuhkan pilihan kb spiral agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan seperti keguguran dua bulan kemarin.

Sebaiknya mom cari tahu terlebih dahulu efek samping dari macam-macam kb tersebut. Seperti kb suntik & pil disamping bisa membuat kulit menjadi kusam dalam pemakaian yang lama, bisa juga terjadi pendarahan bila tidak cocok. Kb spiral bisa bergeser dan menyebabkan
pendarahan juga loh.

Untuk memasang kb IUD harus menunggu haid sedikit bu'az datang saat hari ke 5 haid. Pasti mom membayangkan bila kb IUD dipasangkan divagina mom akan nyeri atau akan mengganjal ditubuh kitakan mom
Awalnya bu'az pun berfikiran begitu. Takut saat dipasangkan IUDnya sakit atau membayangkan suatu yang menyeramkan. Tapi ternyata tidak begitu kok mom. Saat dipasangkan kb IUD pasti kita tegang tapi prosesnya hanya 5 menit. Rasanya ? Yang saya rasakan tidak sakit tapi saat dipasang sampai prosesnya selesai serasa mules-mules. Kata dokter memang reaksinya seperti itu dan diberi obat penghilang rasa nyeri. Bila kita sudah memasang kb spiral sebaiknya rajin kontrol sesuai waktunya. Dokter menjelaskan kepada saya jadwal kontrol untuk kb IUD itu 1 bulan setelah pasang, 3 bulan setelahnya, 6 bulan setelahnya, dan rutin 1 tahun 1x. Karena kb IUD ada jangka waktu yang 5 tahun dan ada yang 8 tahun. Bila sudah waktunya 5/8 tahun harus dicopot. Bila mau pasang lagipun bisa.

Selama satu bulan bu'az setelah pasang kb iud saya tidak merasakan sesuatu yang mangganjal di diri saya. Seperti tidak ada alat apapun yang dipasangkan tapi saya merasakan bila sedang kecapean pasti perut terasa keram dan ada bercak darah yang keluar. Bercak darah yang keluar merupakan suatu yang normal bila memakai kb IUD.
Waktunya kontrol tanggal 24 Desember 2017 tapi karena tidak ada keluhan dan merasa sehat-sehat saja akhirnya memutuskan untuk tidak kontrol (jangan dicontoh ya mom). Tanggal 26 Desember 2017 bu'az keluar darah dan mikirnya masa haid lagi ya padahal baru selesai haid 7hari. Besoknya merasakan mules-mules hebat saat malam hari sampai dengan pagi hari. Laporan kepada suami dan akhirnya pak'az hari itu izin kerja dan mengantarkan saya ke rs.
Sesampainya di rs saya mendapat nomer antrian 9. Saat itu perut masih mules. Akhirnya no.9 dipanggil dan bicarakan keluhan. Saya di usg 2D dan kata dokter "belum keliatan jelas bu, kita usg pakai transvagina aja ya" setelah di usg melalui transvagina dokter bilang "letaknya kurang bagus bu, kok bisa ya padahalkan baru bulan kemarin pasang" dan bu'az bilang "2hari kemarin saya gendong anak terus dok, ngaruh gak " dokternya hanya diam dan bilang "copot saja ya bu, letaknya kurang bagus , saya khawatir ibu mulesnya gak ilang dan nanti malah pendarahan" dan akhirnya kb IUD sayapun dicopot. Sama seperti memasangnya hanya rasa mules yang dirasakan saat dicopotnya IUD.
Setelah dicopot dokter Fach menjelaskan "kb spiral memang cocok-cocokkan bu, kalau ibu mau pasang lagi takutnya terjadi seperti ini lagi. Kita coba pakai kb suntik aja dulu ya bu bulan depan" saya pun mengiyakan "oke dok, makasi ya" dan dokterpun menyarankan tidak boleh berhubungan dulu sampai darahnya berhenti. Dan sampai pada bulan depan sebaiknya memakai alat konstrasepsi dahulu.
Pengalaman yang dapat bu'az ambil dari kejadian tersebut. Bila mom ingin memakai kb spiral janganlah melakukan kerja berat seperti angkat benda berat, gendong-gendong anak secara rutin, dan berhubungan dengan goyangan yang keras. Hal tersebut bisa menyebabkan gesernya spiral dan dapat menyebabkan mom pendarahan nantinya.
Itulah sharing bu'az pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat ya mom😊