Ada yang mengatakan, jika nanti berkeluarga lalu memiliki anak akan kehilangan banyak waktu untuk diri sendiri, kebebasan untuk mengaktualisasikan diri menjadi terbatas, sahabat yang tidak lagi sedekat dulu saat masih single, menghabiskan lebih banyak uang untuk berbagai keperluan, jam tidur yang berkurang jika anak rewel atau sakit, bepergian pun jadi tidak dapat terlalu lama karena ada suami dan anak di rumah yang setia menunggu untuk segera dipenuhi kebutuhannya, dan sekian banyak perkataan-perkataan lainnya.

Namun bagiku menjadi seorang istri dan sekaligus ibu merupakan hadiah terbaik yang diberikan oleh Allah selama hidupku, anugerah terindah yang selama ini aku miliki, bayangkan hanya dengan menjadi seorang istri dan ibu yang ridho dengan kewajibannya, akan menjadikanku jauh dari api neraka dan mengantarkanku ke syurga dengan berlipat-lipat pahala karena keutamaan-keutamaan menjadi keduanya.

blog.debusana.com/wp-content/uploads/2015/06/ibu.jpg

Tak apa jika waktuku banyak tersita untuk melayani suami dan anakku, yang penting jika aku sabar dan ikhlas melakukannya maka Allah akan mengampuni dosa-dosaku dan memberikanku pahala yang besar bahkan lebih besar dari pahala orang yang berhaji.

Tak apa jika saat ini aku belum mencapai pendidikan dan karir yang begitu aku impikan sejak dulu hanya karena aku terlebih dahulu mengutamakan suami dan anakku di rumah, yang penting kedudukanku menjadi mulia di mata Allah asalkan aku sabar dan ikhlas menerimanya demi jihadku terhadap suami dan anakku bahkan tanpa pendidikan dan karir yang cemerlang pun syurga akan tetap berada di bawah kakiku. Bagiku itu adalah karir yang setinggi-tingginya di dunia dan akhirat.

Aku tidak merasa kebebasanku terenggut karena hadirnya seorang anak, justru aku melihat masa depan yang lebih baik dengan adanya kehadiran anakku. Anakku memberikanku keberanian untuk menjadi seseorang yang kuat dan istimewa. Menjadi ibu memberikanku harapan bahwa aku harus lebih baik lagi ke depannya demi senyum kebahagiaan keluargaku. Pendidikan dan karir yang aku cita-citakan sejak dulu pasti akan segera ku tempuh di waktu yang tepat atas ridho suami dan anakku.

Tidak perlu bersedih jika sudah jarang sekali berkumpul dengan sahabat, mungkin mereka tidak mau menggangguku fokus dengan keluarga. Ah, biarkan saja ! Tidak perlu ku ambil pusing apalagi bersedih toh aku sekarang sudah memiliki sahabat setia yang terbaik untuk menemaniku seumur hidup, yaitu suami dan anakku. Melihat mereka berdua senantiasa sehat dapat menjadi penawar bagi kegelisahan hatiku akan ketidaknyamanan dunia ini. Now, I have everything. So, why i'm being sad ? I should be grateful. My everything is my little family. Thank you, Allah !

https://personalpencilportraits.files.wordpress.com/2012/05/3566296_orig.jpg

Saya menyesal sekali pernah mengeluh saat harus begadang karena terganggu rewelnya si kecil, padahal jika saya menjalaninya dengan kesabaran dan keikhlasan maka Allah akan menjanjikan pahala kebaikan yang setara dengan pahala membebaskan dua puluh orang budak.

Pernah juga aku merasa kesal karena anakku menangis terus-menerus saat malam hari, lalu lagi-lagi aku menyesal dan merasa berdosa karena sebenarnya bila seorang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak marah tetapi malah membujuknya dengan kasih sayang maka ia akan mendapatkan pahala yang setara dengan satu tahun ibadah.

Ya Allah, sungguh aku benar-benar merasa telah menyia-nyiakan kedudukanku di dalam agamaku ! Aku tidak bersyukur dengan anugrah yang kumiliki, hal yang sangat berharga untuk kehidupan duniaku bahkan akhirat kelak. Semoga Allah mengampuni kelalaianku dan tidak mehilangkan nikmatku menjadi seorang ibu.

Tahukah bahwa menjadi seorang ibu dalam agamaku keistimewaannya jauh lebih dari sekedar Perayaan Hari Ibu !

Bila seorang wanita hamil maka pahala shalatnya yang dua rakaat adalah lebih baik daripada pahala delapan puluh rakaat shalatnya wanita yang tidak hamil.

Bila seorang ibu hendak melahirkan, untuk setiap sakit yang dideritanya akan mendapatkan pahala orang yang berjihad di jalanNya.

Ibu yang menyusui anaknya maka setiap tetesan air susu tersebut akan mendapatkan satu pahala.

Bila seorang ibu mulai menyiapkan makanan dan memasak dengan membaca bismillah maka Allah akan memberikan berkah di dalam rumah mereka.

Dan sekian banyak keutamaan-keutamaan lainnya, melalui tangan ibu dapat mempersiapkan generasi terbaik karena ibu adalah sekolah utama bagi anaknya.

Menjadi ibu yang sabar dan ikhlas maka beruntung lah hidupnya.

www.leonlogothetis.com/wp-content/uploads/2015/05/motherdaughter.jpg

Ayo lah, Bu ! Berbahagia lah dengan gelar kehormatan ini, semangat untuk menyelam di lautan pahala, tidak pantang menyerah untuk mendaki sampai ke puncak pahala, dan tidak lupa mendoakan anak-anak kita agar kelak menjadi orang tua yang sabar dan ikhlas akan kewajibannya. Jagalah perjalanan anak-anak kita sampai menemukan jejak syurga di bawah telapak kaki kita.

Jadilah kebahagiaan dalam kesedihan, jadilah harapan dalam keputusasaan, dan jadilah kekuatan dalam kelemahan.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2017 !

Dari seorang istri dan ibu yang masih banyak belajar akan arti kesabaran dan ketulusan.

Many thanks to Allah that creates me as a mother...

Trims,
Nitta Yunitasari