Melihat Kondisi Bayi
Moms, bayi baru lahir memang memiliki lambung yang sangat kecil. Hanya sebesar kelereng lho, Moms. Jadi jangan khawatir kalau di pekan-pekan pertama kelahirannya ASI yang keluar masih sedikit sekali. Sebaiknya Moms jangan hiraukan komentar orang-orang di luar sana yang seringkali nyinyir, "Ih, kok ASI-mu sedikit sih?" karena nyatanya kebutuhan ASI si kecil memang masih minim.
Nah, saat usianya sudah lebih besar, tentu kebutuhan ASI bayi semakin meningkat. Moms harus mengetahui tanda-tanda kecukupan ASI pada bayi sebelum memutuskan apakah Moms benar-benar membutuhkan ASI booster atau tidak. Tanda-tanda kecukupan ASI pada bayi antara lain: frekuensi buang air kecil minimal 6 kali sehari, kenaikan berat badan setiap minimal 100 gram per pekan, bayi terlihat tenang dan tidak sering rewel usai menyusui, serta payudara Moms terasa ringan setelah menyusui. Nah, kalau keempat tanda itu terpenuhi tentunya Moms tidak perlu ASI booster.
Melihat Hasil ASI Perah
Nah, kalau ini bisa terlihat signifikan jika Moms adalah seorang ibu bekerja yang rutin memompa atau memerah ASI. Mendadak hasil ASI perah menurun tajam. Yang biasanya cukup memenuhi kebutuhan selama Moms tinggal bekerja, kini Moms harus ketar-ketir dan melakukan kejar tayang untuk pumping. Wah, pasti deg-degan ya, Moms?
Kalau hal ini terjadi pada Moms, jangan panik dulu. Bisa jadi hasil perahan ASI menurun tajam karena Moms jarang menyusui dan jarang pumping. Hal itu menyebabkan produksi ASI berkurang. Namun jika Moms tetap rajin menyusui si kecil, atau rajin mengosongkan payudara dengan diperah/dipompa, tapi hasil perahan menurun tajam, berarti Moms memang butuh ASI booster.
Yang jelas Moms, ASI booster paling ampuh adalah rasa bahagia. Makanya, Moms yang sedang menyusui harus banget berbahagia. Happy breastfeeding, Moms!