Diawal tahun 2017, saya sempat terkena penyakit Otitis Media Akut. Saya juga baru mengetahui nama penyakit tersebut ya disaat ke dokter tahun lalu itu. Sebelumnya saya hanya bilang sakit kuping hehehhe
Jadi Otitis Media Akut sendiri adalah infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah, yaitu ruang di belakang gendang telinga yang memiliki tiga tulang kecil dengan fungsi untuk menangkap getaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. Biasanya Otitis Media Akut ini terjadi pada anak berusia kurang dari 10 tahun atau bayi di umur 6-15 bulan.
Sumber : http://www.alodokter.com/otitis-media
Tapi, tidak menutup kemungkinan juga bahwa orang dewasa terserang otitis media, contohnya adalah saya.
Tanda-tanda otitis media itu sendiri adalah munculnya rasa sakit pada telinga dan kehilangan pendengaran. Hal ini dikarenakan adanya penimbunan cairan di telinga bagian tengah.
Awalnya, saya hanya sakit flu dan batuk biasa karena memang sudah langganan. Saya itu mempunyai penyakit amandel dan alergi dingin, tapi saya tidak bisa melewati hari tanpa minum air es (ini bagian tergalau dari hidup saya selain pencarian jodoh waktu itu 😂)
Lalu karena saya merasa hidung sebelah kiri saya mampet dan ngga bisa nafas, akhirnya saya coba untuk mengeluarkan lendir dari hidung dan tanpa sadar ternyata kuping saya jadi “budeg” sebelah.
Memang sih saat itu lendirnya keluar, tapi saya merasa kok pendengaran saya hanya bisa di kuping kanan yaa. Terus mendengarkan musik dengan headset pun juga sebelah doang.
Tapi karena belum merasa apa-apa hanya berkurang pendengaran saja, jadi saya masih cuek. Lalu 2hari kemudian saya mengeluh dengan suami kalau kuping saya sakiiitttt banget. Ibaratnya udah budeg sakit pulak *kucry*
Akhirnya suami minta saya ke dokter THT saja besok pagi untuk di cek. Besok paginya setelah saat saya sedang siap-siap ke dokter, tiba-tiba seperti ada suara meledak dari kuping saya BOOM, daaaannnn seperti suara air yang keluar dari keran di kuping saya, tidak berhenti-berhenti!!
Suaranya tuh kayak “zzzz zzzz zzzz” pokoknya persis banget suara air keran keluar tapi itu ada di kuping. Saya sampai panik lalu nangis ke suami saya karena memang selain suara anak itu, kuping terasa basah di dalam dan sakitnya minta ampun!!!
Ternyata setelah di cek dengan dokter THT, lendir saya yang dikeluarkan paksa juga ada yang masuk ke saluran kuping melalui jalur eustachius. Karena sudah numpuk beberapa hari, akhirnya saluran itu pecah dan agak robek sehingga lendirnya keluar yang mengakibatkan ada bunyi keran air di kuping saya. Jadi agak berlubang sedikit. Masih ada untungnya, lubang baru sedikit!!
Akhirnya saya diberikan obat radang tenggorokan, obat pilek dan juga obat tetes kuping untuk menyembuhkan lubang kecil tadi. Selain itu cairan yang ada di kuping saya juga dibersihkan.
Pelajaran yang saya dapatkan dari Otitis Media Akut ini adalah, jangan pernah memaksakan mengeluarkan lendir ataupun batuk dengan keras, karena itu BERBAHAYA!! Daripada harus ke THT lagi, trauma akuuuhhhh
Dengan mengetahui Otitis Media Akut ini juga saya jadi lebih aware dengan arsen, kalau arsen sudah batuk dan pilek saya langsung liat sikapnya apakah dia selalu memegang kupingnya atau tidak. Karena salah satu tanda anak terkena Otitis Media Akut adalah nangis dengan memegang kupingnya.
Hopefully bisa menjadi tambahan ilmu untuk ibu-ibu sekalian yaa! Dan sehat selaluuuuu 💙💙