Ada yang percaya karma gak sih? Wallahualam, tapi ibun yakin hukum tabur tuai itu selalu ada. Ibarat kata kalau yang kita lempar sampah ya baliknya juga akan sampah gak mungkin berlian. Sebelumnya ibun mohon maaf kalau tulisan kali ini sekiranya akan melukai hati atau berbeda dengan prinsip bukibuk disini. Tidak ada maksud untuk mendahului takdir Tuhan, tapi ibun cerita ini karena siapa tahu bisa memberi inspirasi bahwa obat itu tidak melulu soal dokter tapi terkadang hati yang sabar dan iklas pun bisa menjadi obat. Jika cerita ini baik mohon ditaburkan agar bisa membantu banyak orang tapi jika tidak baik mohon dimaafkan dan cukup disimpan.
Jadi, kakak kandung ibun punya sahabat yang sudah 17 tahun membina biduk rumah tangga namun belum juga dikaruniai keturunan. Biar gampang ceritanya, sebut saja pasangan ini “wo & udo” (bukan mawar ya hehee). Wo & udo ini sudah berjuang habis-habisan untuk mendapatkan keturunan, mulai dari pengobatan tradisional sampai pengobatan modern pun sudah mereka lakukan. Tapi nasib baik belum berpihak pada mereka bahkan salah satu dokter kandungan terbaik di Lampung sudah menvonis bahwa mereka tidak bisa memiliki keturunan karena si wo punya history kesehatan yang kurang baik. Singkat cerita, si udo akhirnya memutuskan untuk menikah kembali dan dikaruniai 3 orang anak dari istri keduanya (tentunya tanpa sepengetahuan wo). Dan kalian tahu apa alasan udo?. “Saya gak mau nanti ketika saya meninggal tidak ada anak yang mengirimi saya doa.” 😞.
Suatu ketika wo dan udo ini pergi ke Bengkulu. Disana mereka bertemu seorang ustad dan konsultasi tentang keinginan mereka untuk memiliki keturunan. Pak Ustad ini akhirnya ngasih nasehat yang isinya kurang lebih begini, “Kalian berdua pulanglah ke kampung halaman. Kumpulin semua anggota keluarga kalian, baik keluarga dekat ataupun keluarga jauh. Setelah itu, sungkem dan minta maaflah satu-satu kepada semua anggota keluarga. Kalian berdua tidak harus tahu alasan mengapa harus meminta maaf. Pokoknya minta maaf saja untuk perbuatan/perkataan yang pernah terjadi di masa lalu.”. Akhirnya, sepulang dari Bengkulu wo dan udo melaksanakan nasehat si ustad untuk mengumpulkan keluarga dan meminta maaf satu persatu.
Sekitar 3 bulan kemudian, tiba-tiba wo pengen banget ke Bandung tapi dia gak mau naik pesawat, travel, bus, atau apapun itu. Wo cuma pengen ke Bandung naik motor berdua suaminya. Udo pun menyanggupi keinginan wo. Mereka akhirnya ke Bandung dengan mengendarai motor. Singkat cerita sepulang dari Bandung Wo jatuh sakit dan udo membawa wo ke rumah sakit. Betapa kagetnya mereka setelah dokter mengatakan bahwa wo tidak sakit melainkan sedang HAMIL!! (usia kandungan sudah 3 bulanan). Bisa bukibuk bayangkan betapa bahagianya wo dan udo mendengar kabar tersebut, setelah 17 tahun menunggu akhirnya penantian mereka berbuah manis. Anak yang mereka dambakan sebentar lagi hadir di dunia. Ternyata obat itu tidaklah mahal, hanya memerlukan kerendahan hati untuk MEMINTA MAAF DAN MEMAAFKAN. KITA TIDAK PERNAH TAHU BAGIAN KATA MANA YANG PERNAH MELUKAI HATI SESEORANG, ya mungkin bagi kita kata-kata tersebut biasa saja namun tidak untuk orang lain.
Mungkin banyak yang akan menyangkal cerita ini, mungkin banyak yang akan menganggap ini hanya kebetulan semata, atau bahkan mungkin ada yang menganggap cerita ini mengada-ada. Terserah. Itu hak anda ✌🏻.
Oh iya ibun masih ada kisah kedua lagi, inti ceritanya mirip tapi yang mengalami ini sahabat dekat ibun sendiri. Tungguin yaaa...
Salam sayang dari Alta dan Ibun ❤️