Moms, Siapa yang suka panik kalau baby terjatuh saat belajar merangkak atau berjalan ? atau panik ketika bayi tiba-tiba menangis? *Nah ini salah satunya sih Saya banget sebenarnya moms :p *
Kunci agar tidak panik ya kita TENANG MOMS, Tetap TENANG. Karena dengan kita tenang bukan hanya diri kita yang berpengaruh, moms. Tapi psikologis bayi juga. Berikut 5 poin yang bisa kita “tempel dan resapi” agar kita tidak panikan lagi) di depan bayi kita:
1. Bayi Mulai Belajar Mengenali EMOSI
BukanToddler saja yang mulai belajar ya kan, moms. Tetapisedari Bayi juga sudah belajar mengenali atau belajar tahap awal mengenai EMOSI. Panik adalah salah satucara pengendalian emosi. Namun, Panik dapat dikatakan wajar ketika ekspresi spontan tersebut tidak berlebihan dan berlangsung lama, mom.Ketika Mom panik berlebihan dan berlangsung agak lama bahkan berkali-kali di depan bayi, maka bayi merasa hal tersebut ekspresi yang wajar dannormal. Hmmm, agak bahaya ya moms efeknya!

pic by: mumdrum.com
2. Bayi Menjadi Lebih Sensitif
Menangis adalah Bahasa bayi, mom. Tentu ada sebab dibalik hal tersebut. Contoh karena bayi sensitif dengan pampersnya yang sudah mulai penuh, mendengar suara yang agak bising, menginginkan sesuatu, bahkan ketika terjatuh ketika belajar berjalan atau merangkak. Beberapa bayi yang lebih sensitif terhadap hal tersebut dapat menangis kejar seketika. Dapat dikatakan bayi tersebut lebih sensitif hatinya.
3. Bayi Tidak Mandiri.
Memang tidak mudah untuk tidak memperlihatkan ekspresi panik di hadapan anak. Kepanikan itu sendiri ternyata bisa menumbuhkan sifat tidak percaya diri dalam mencoba hal baru bahkan dari bayi hingga sampai balita memasuki masa remaja nanti. Contoh efek kepanikan yang distimulus oleh bayi salah satunya Bayi lebih mudah menangis jika mendapati hal yang ia tidak suka. Duh! Semogal hal ini tidak terjadi sampai Bayi kita kelak dewasa mom

4. Bayi Menjadi Sulit Beradaptasi Dengan Lingkungan Baru
Ternyata Kepanikan yang kita sebabkan dapat membuat bayi tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan termasuk orang-orang baru. Alasannya karena bayi telah nyaman berada di dekat kita moms. Makanya timbul keluhan bayi yang “nangis bertemu orang Baru”, adalah salah satu efek dari panic berlebih moms.
5. Anak menjadi Tidak Jujur
Ini skala jangka panjang Moms, dimana bayi yang terus menerus menghadapi ekspresi panik dari ibuya menjadi tidak jujur terhadap hal yang terjadi dengannya. Hal ini biasanya terjadi ketika anak telah menginjak usia remaja dimana seharusnya orang tua menjadi teman curhat anaknya aatau BFF-nya :D sedangkan anak yang telah hafal wajah panik ibunya tersebut menjadi tidak jujur terhadap hal yang terjadi karena ada rasa takut Ibunya akan marah ketika ia mengatakan sejujurnya
Itulah mom hasil sharing saya mengenai “Jangan Pnik” di depan anak. Yup ini adalah hasil belajar daripengalaman pribadi dan belajar dari sharing Ibu-Ibu muda lainnya. Saya rangkum kira-kira hasilnya seperti ini, moms (kurang lebih).

https://suaraislam.net/2016/08/20/petua-hidup-tenang/
Kalo ditanya apa Baby Haura juga mengalami hal-hal diatas, Ya, moms. Anakku sedari bayi telah menunjukan gelagat-gelagat hasi panik dari Ibunya ini :’( karena ketika masa itu saya belum tahu ilmu anti panik dan dampak dari panik berlebihan tersebut. Maka dari itu semoga kita Mommies semua SEMANGAT yaa untuk tetap mengontrol emosi dan tidak panik di depan anak kita. Demi psikologis anak kita.
😊 terima kasih telah membaca and see you on next post!