Ada 2 cara yang biasanya dilakukan untuk memulai proses induksi, yaitu kimia dan mekanik. Namun pada dasarnya, kedua cara ini dilakukan untuk mengeluarkan zat prostaglande (prostaglandin) yang fungsinya sebagai zat penyebab otot rahim berkontraksi sehingga si bayi bisa dilahirkan dengan cepat. Apa perbedaan keduanya?

Kenali 2 Cara Melakukan Induksi Saat Persalinan Ini Yuk, Moms!
source: https://babyhintsandtips.com


 

INDUKSI KIMIA

Induksi secara kimia dilakukan dengan si ibu diberikan obat-obatan khusus. Ada yang diberikan dengan cara diminum, dimasukan ke dalam vagina, diinfuskan, ataupun disemprotkan pada hidung. Biasanya, tak lama setelah salah satu cara kimia itu dilakukan, ibu hamil akan merasakan datangnya kontraksi. 
Adapun obat-obatan khusus yang diberikan dalam proses induksi yaitu Prostaglandin E2 dan Oksitoksin. Prostagladin E2 diberikan melalui saluran serviks sementara oksitoksin lewat infus. 
 

INDUKSI KIMIA
source: http://americanpregnancy.org


 

baca juga

INDUKSI MEKANIK

Sementara secara mekanik, biasanya dilakukan dengan sejumlah cara, seperti menggunakan metode stripping, vibrator, kateter, serta memecahkan ketuban. Ada tiga alat yang dipakai untuk melakukan induksi, yaitu Laminaria, Foley Catheter, dan Stripping of the Membranes.
 

1) Laminaria adalah alat semacam batang lidi, dengan ukuran kurang lebih 5-7cm dan nantinya akan dimasukkan ke dalam rahim untuk memisahkan dinding rahim dengan selaput ketuban.

2) Foley Catheter adalah benda seperti selang kateter yang dimasukkan sampai ke mulut rahim. Ujungnya berbentuk seperti balon kecil yang berguna untuk merangsang pemisahan dinding rahim dengan dinding selaput ketuban.

3) Stripping of the Membranes adalah pemeriksaan digital menggunakan jari dokter untuk mengitari daerah serviks. Metode ini akan dilakukan jika bumil sudah pembukaan minimal 3-4 cm.

INDUKSI MEKANIK
source: http://www.yummymummyclub.ca


Nah, itu dia 2 jenis induksi persalinan yang sering diterapkan di beberapa rumah sakit bersalin. Penerapan kedua jenis induksi ini biasanya dilakukan dengan melihat kondisi ibu hamil apakah sesuai dengan jenis induksi itu atau tidak. Semoga informasi ini bisa membantumu ya, Moms!