Ternyata Warna BAB Bayi Bisa Jadi Indikator Kesehatannya Lho Moms!

Warna BAB bayi kuning menandakan ia dalam kondisi sehat alias tidak ada masalah kesehatan yang dikhawatirkan. Biasanya bayi yang masih mengkonsumsi ASI secara eksklusif akan mengeluarkan pup berwarna kuning keemasan dengan bau yang tidak menyengat. Bayi yang minum sufor atau sudah masuk masak MPASI biasanya mengeluarkan pup dengan warna yang sesuai warna makanan yang dimakannya, namun dominannya tetap kuning.

Selain itu, tekstur pup yang lunak menandakan si kecil sehat. Karena pup yang lunak berarti mudah dikeluarkan alias si kecil aman dari sembelit.

Bila si kecil mengeluarkan pup yang berwarna hijau, jangan khawatir Moms, karena hal ituyang berarti kesehatannya masih normal. Namun jika dalam beberapa hari pup bayi masih berwarna hijau, perlu dicermati lagi asupan ASI-nya. Bisa jadi si kecil terlalu banyak mengkonsumsi ASI berupa foremilk yakni ASI yang keluar di proses awal menyusui, yang wujudnya lebih cair.

Saat si kecil mengeluarkan pup berwarna merah, jangan panik dulu, Moms. Periksa dulu apakah si kecil baru saja mengkonsumsi makanan berwarna merah yang akan mempengaruhi warna pupnya, buah naga misalnya.

Jika si kecil diketahui minum ASI yang bercampur darah dari payudara Moms yang terluka, misalnya, biasanya ada sedikit warna merah kehitaman pada pup si kecil. Sangat jarang warna merah karena si kecil menderita penyakit perut yang berasal dari bakteri, desentri misalnya. Mengingat jenis makanan yang dikonsumsi si kecil masih terbatas. Namun jika si kecil menderita penyakit perut yang serius, biasanya akan diikuti dengan tanda diare, muntah, kejang, serta rewel parah karena sakit perut.

Inilah warna pup yang harus Moms waspadai. Jika pup bayi berwarna putih atau keabuan, itu berarti bayi mengalami komplikasi yang serius pada organ dalamnya, terutama hati dan empedu. Warna putih arau keabuan menandakan adanya kegagalan empedu mewarnai tinja, sehingga Moms jangan menyepelekan hal ini.

Segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Karena jika terlambat penanangannya, si kecil bisa mengalami komplikasi yang lebih serius yang bahkan hanya bisa ditangani dengan transplantasi hati. Ngeri ya Moms?