Berhubungan intim beberapa hari sebelum masa ovulasi dimulai
Sel sperma laki-laki (Y) memiliki karakter kuat, cepat, serta pendek usianya. Sementara sel sperma perempuan (X) justru sebaliknya, yakni lebih lambat pergerakannya, namun berusia lebih panjang. Dengan perbedaan karakter ini, maka sangat dianjurkan untuk Moms berhubungan intim 4-5 hari sebelum ovulasi. Sebagaimana Moms ketahui, masa ovulasi adalah masa dilepaskannya sel telur. Tujuannya, agar sel sperma laki-laki tak sempat mencapai sel telur karena sel telur baru akan dilepaskan beberapa hari setelahnya dan hanya sel sperma perempuan saja yang mencapai sel telur.
Menyortir sel sperma dengan bantuan teknologi medis
Selain cara tersebut di atas, Moms juga bisa mencoba teknik MicroSort. Ini adalah teknik menyortir sel sperma. Tentunya, MicroSort hanya dapat dilakukan dengan bantuan medis. Secara garis besar, sel sperma laki-laki (Y) akan dipisahkan dari sel sperma perempuan (X) dengan bantuan sinar laser dan mesin khusus. Kemudian, sel sperma perempuan akan disalurkan ke dalam rahim Moms dengan metode vitro fertilization atau bayi tabung. Namun, hingga saat ini layanan MicroSort baru tersedia pada rumah sakit tertentu di negara-negara maju.
Mengonsumsi makanan yang asam
Kondisi asam dalam tubuh Moms menguntungkan sel sperma perempuan dan membunuh sel sperma laki-laki. Mulailah atur pola makan Moms sejak beberapa hari sebelum ovulasi. Untuk menciptakan kondisi asam, Moms dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalsium seperti keju, yogurt, dan brokoli. Konsumsi pula makanan yang kadar magnesiumnya tinggi, yakni kacang almond dan bayam. Sementara, tahan dulu keinginan Moms untuk mengonsumsi daging-dagingan.