Hingga akhirnya sekitar 2 tahun kemudian, benjolan yang semula tidak terlihat kini telah menunjukkan keberadaannya.  Kulit payudaranya tertarik ke arah benjolan tersebut dan membentuk seperti lesung pipi ke dalam.  Dan setelah saat itu, dari lubang tersebut keluar cairan bening.  Saat sedang kelelahan, maka yang keluar dari lubang tersebut adalah darah.  Beliau sama sekali tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Beliau takut merepotkan anak-anaknya.  Apalagi sang suami baru meninggal beberapa tahun yang lalu karena diabetes dan komplikasinya.



Kami baru mengetahui jika beliau mengidap kanker payudara saat beliau tiba-tiba pingsan pada acara arisan keluarga di rumah saya.  Saat itu kami langsung membawa beliau ke rumah sakit.  Di rumah sakit itulah kami baru mengetahui jika kondisi benjolan di payudara beliau sudah pecah.  Beliau mengganjal payudaranya dengan handuk agar darah yang keluar tidak mengenai bajunya.  Pantas saja belakangan ini beliau terlihat sangat kurus dan lemah sekali.  Setelah melalui serangkaian pemeriksaan lab, diketahui bahwa kanker payudaranya sudah masuk ke stadium 3.  Tidak ada solusi lain selain melakukan pengangkatan pada payudara kirinya.

Akhirnya operasi pun di lakukan.  Semenjak itu, kondisi beliau semakin membaik setiap harinya.  beliau rutin melakukan kemoterapi serta rawat jalan untuk memastikan kondisi kesehatannya.  Namun karena penanganan media yang dilakukan oleh tante saya sudah terlambat, akhirnya beliau mulai mengalami komplikasi.  Efek dari rangkaian kemoterapi rupanya sangat melelahkan.  Belum lagi ada banyak sekali obat-obatan yang harus beliau konsumsi.  Sekitar 1 tahun pasca operasi, beliau pingsan saat sedang berjemur matahari pagi di halaman rumahnya.  Segera kami bawa beliau ke rumah sakit, karena kebetulan rumah kami bertetangga.  Sejak saat itu, beliau tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa lagi.  Semua dilakukan di tempat tidur.  Karena walaupun sudah diangkat, namun sakitnya tetap terasa, bahkan jika malam hari, maka akan terasa semakin sakit.



Sepertinya sel kanker sudah benar-benar mengganas di tubuh tante saya.  Selama beliau sakit, tak henti-hentinya mengingatkan kepada kami tentang pentingnya mawas diri. Karena gejala kanker payudara di stadium awal rupanya sering diabaikan, termasuk juga oleh tante saya sendiri.  Hingga 2 bulan yang lalu, tante saya meninggal dunia.  Kini beliau sudah sembuh dari sakitnya.  Semua pengalaman tentang perjuangan serta kebaikan beliau selama ini, akan terus kami kenang….



Untuk itu, kenali tanda-tanda tidak biasa itu dengan seksama Moms, Waspadai serta segeralah berobat jika anda temui gejala-gejala yang tak biasa di bagian tubuh Mommy.  memang mengerikan jika saat berobat ternyata ada vonis penyakit berat.  Namun itu masih lebih baik.  Karena diketahui saat penyakit masih dini, sehingga langkah pengobatan yang diambil pun masih memiliki potensi sembuh yang lebih besar.