Menstruasi
1. Waktu
Meskipun siklus mentruasi ini bervariasi pada setiap wanita, tapi pasti terjadi satu kali dalam satu siklus. Rata-rata wanita mengalami mentruasi setiap 28 hari sekali.
2. Pola pendarahan yang dapat diprediksi
Setiap wanita memiliki pola pendarahan berbeda, meskipun demikian tetap bisa diprediksi. Bagi banyak wanita, periode bulanan dimulai dengan bercak ringan, menjadi lebih banyak selama satu atau dua hari, dan kemudian secara bertahap lebih ringan, berakhir dengan bercak.
3. Warna darah mentruasi biasanya merah
Warna darah menstruasi membantu membedakan flek dengan mentruasi. Pada awal dan akhir periode, flek menstruasi berwarna coklat dan cepat mengering. Kemudian hari berikutnya, berwarna merah terang disertai gumpalan darah.
4. Waktu terjadinya menstruasi
Periode menstruasi normal biasanya berlangsung selama 5-7 hari. Jika Moms mengalami ketidakseimbangan hormonal atau masalah kesehatan, durasi menstruasi bisa lebih lama atau pendek-pendek sepanjang bulan.
5. Perdarahan menstruasi sering disertai gejala lain
Perubahan mood, bentuk payudara atau sakit dibeberapa anggota tubuh bisa menjadi gejala awal menstruasi atau biasa disebut PMS. Saat menstruasi, perubahan hormon memicu gejala pre-menstruasi seperti pegal, sakit kepala, atau kram perut dari ringan sampai berat.
Flek Lain
1. Waktu yang tidak teratur
Moms mungkin akan mengalami flek hari ini, kemudian hilang keesokan harinya, dan muncul lagi beberapa waktu kemudian. Bahkan untuk beberapa kasus, flek bisa muncul selama satu bulan penuh.
2. Pola pendarahan yang bisa saja diprediksi maupun tidak
Banyak hal yang bisa menjadi penyebab flek, salah satunya adalah kehamilan. Flek menjadi gejala awal bahwa pembuahan yang berlangsung di rahim kamu sukses, yang positif hamil. Flek seperti ini tidak dapat diprediksi kedatangannya. Tapi jika flek itu disebabkan hal lain seperti ovulasi atau alat KB, kemungkinan kamu menandai hadirnya flek.
3. Flek bisa disebabkan oleh luka dan diikuti gejala lainnya
Flek juga bisa disebabkan karena luka saat berhubungan badan atau karena luka pada organ dalam. Kemungkinan luka ini menimbulkan rasa nyeri di daerah sekitar perut.
4. Warna
Biasanya flek berwarna coklat, merah muda atau merah terang (tergantung penyebab flek). Flek juga bisa berbau aneh (bukan amis layaknya darah menstruasi).
5. Terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi seperti IUD maupun hormonal, dapat mengubah siklus pendarahan kita sepanjang satu periode. Jumlah darah haid juga akan berubah dibandingkan saat sebelum kita menggunakan alat kontrasepsi.
Lalu Apa Saja Penyebab Flek? Apakah itu Serius?
Flek yang terjadi diluar menstruasi kerap kali membuat kita cemas, jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi dengan tubuh kita. Memang, tidak semua flek itu patut kita waspadai, tapi jika flek-nya sudah berlanjut, kita tetap harus waspada. Lalu apa saja penyebabnya? Yuk kita simak.
- Ovulasi. Selama ovulasi yang terjadi di satu siklus menstruasi, kemungkinan menimbulkan flek ringan.
- Kehamilan. Sekitar 20% wanita mengalami flek selama 3 bulan pertama kehamilan mereka. Seringkali, darah muncul pada beberapa hari pertama kehamilan, saat sel telur yang dibuahi menempel pada lapisan rahim. Banyak wanita salah mengira pendarahan implantasi ini adalah menstruasi sehingga beberapa wanita tidak menyadari jika dirinya hamil.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Perdarahan tidak teratur adalah gejala PCOS, yang biasa terjadi pada wanita muda. Ini mengarah pada pertumbuhan kantung kecil berisi cairan di indung telur.
- Kontrol kelahiran. Pil KB dapat menyebabkan bercak, terutama saat pertama kali digunakan atau beralih ke yang baru. Flek juga umum terjadi pada wanita yang memiliki alat kontrasepsi (IUD).
- Fibroid rahim. Benjolan non-kanker bisa terbentuk di bagian luar atau dalam rahim.
- Infeksi. Infeksi di vagina, leher rahim, atau bagian lain dari saluran reproduksi terkadang menimbulkan flek.
- Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi serius yang bisa didapat dari penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonore.
- Polip leher rahim. Polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada serviks. Ini bukan kanker, tapi bisa berdarah.
- Menopause. Transisi ke menopause bisa memakan waktu beberapa tahun. Selama masa ini, masa menstruasi kemungkinan akan lebih tidak terduga daripada biasanya.
- Keguguran. Keguguran juga menimbulkan pendarahan, biasanya diawali bercak kemudian darah dalam jumlah yang cukup banyak.
- Luka karena berbuhungan seksual.