Hola Mommies!
Saya kira, urusan makan di restoran cukup berkisar di pemilihan menu bekal dan peralatan makan yang dibawa saja (read more DISINI). Ternyata tidak. Saat sesi makan, saya juga pernah sesekali bertemu dengan kejadian 'dilirik' pengunjung di restoran. Terutama diawal MPASI sekitar usia 6-8 bulan.
Sayangnya, sekitar 3 tahun lalu belum ada Kawa (HAHAHAHA) jadi masih banyak yang belum familiar dengan BLW. Jadilah saya beberapa kali dilirik.
"Kok gitu sih cara ngasi makan anak, disuru makan sendiri pakai tangan". Ini bukan lisan mereka ucapkan sih, hanya subjektif saya mengartikan tatapan mata mereka hahaha. Apalagi diawal MPASI Raline heboh sekali makannya, sampai ke rambut. Kontrol motoriknya juga belum sempurna, jadi terlihat 'usaha' saat makan. Padahal dia happy atas usahanya itu. Makanan berantakan dan terlihat seperti banyak yang terbuang. Padahal banyak juga yang masuk loh. Tapi beneran moms, menjadi minoritas (dulu), kadang membuat diri jadi lebih sensitif. Tapi lirikan yang ini tidak berpengaruh buat saya sih. Yang penting saya tahu dan yakin kalau yang saya lakukan ini tidak salah, hanya saja mereka tidak paham.
Yang lumayan berpengaruh buat saya (sampai akhirnya saya ingin menulis perihal ini di Mommyasia) ketika ada yang berkomentar bahkan menyarankan saya melakukan hal yang salah "aduh itu anaknya keselek, buruan kasi minum" atau "tiup ubun-ubunnya". Kalau yang ini benar secara lisan diucapkan langsung ke saya. Well, saya berterima kasih karena walaupun komentar ini dari orang yang tidak saya kenal, dia perhatian ke anak saya. Tapi maaf, yang disarankan itu justru sangat berbahaya. Perlu dibedakan antara Gagging dan Choking. Gagging itu metode refleks dari anak untuk mengeluarkan potongan makanan yang terlalu besar bagi kerongkongannya. Justru dengan gagging dapat mencegah choking. Memang suara dan ekspresi anak yang terjadi saat gagging lumayan bikin panik bagi sebagian orang. Seperti mengeluarkan bunyi "hoek hoek" dan wajah anak memerah. Posisi potongan makanan saat refleks gagging ini terjadi masih di tengah lidah anak, masih jauh dari pangkal lidah apalagi kerongkongan. Apa yang terjadi kalau dikasi minum? Justru potongan makanan itu akan terdorong masuk makin dalam dan bahayanya justru masuk dan menyumbat saluran pernapasan dan terjadi choking dimana anak tidak bisa bernapas.
Image Source: Pinterest. Notes: apapun metode makannya, tetap harus pelajari cara pertolongan pertama pada choking. Karena baik BLW maupun Spoon Feeding sama-sama memiliki resiko choking.
Yang perlu dilakukan saat gagging terjadi adalah pastikan posisi duduk anak tegak dan beri anak kesempatan mengeluarkan sendiri makanannya. Jangan panik apalagi malu 'dilihat orang'. Beri minum SETELAHNYA. Berdasarkan pengalaman, tidak sampai 10 detik anak akan berhasil mengeluarkan potongan makanan dan lanjut makan seperti biasa seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
Untuk menghadapi hal-hal seperti ini memang kadang hanya bisa tersenyum saja moms. Semoga dengan semakin maraknya foto Kawa (Kawa lagiii hahaha) bisa mengurangi 'lirikan' orang.
Catch up later on my next post :)
Menghadapi 'Lirikan' Orang Saat Anak Makan
source: https://doy9lykf9ter0.cloudfront.net/photo/temporary/a2351da3979a18f050403833094084b5.jpeg
Komentar Artikel Ini
{{comment_count||0}}
Sort by{{sorted_by}}
Like!
Newest
Reply
- {{ comment.nam }}{{ comment.commented_at }}EditDelete{{comment.gd}} Likes{{comment.bd}} BadsThis comment was deleted.
more comments
Loading...