Merencanakan Tempat Bersalin
Sejak kehamilan trimester awal, seorang suami dapat menjadi suami siaga dengan merencanakan tempat bersalin untuk Moms. Tempat bersalin ini dipertimbangkan berdasarkan tempat praktek dokter kandungan Moms, lokasi dari tempat tinggal, kondisi jalanan dan lalu lintas, serta biaya. Tentunya dalam merencanakan tempat bersalin ini suami siaga mendiskusikan dan memutuskan bersama dengan Moms. Segala pertimbangan dan perbedaan pendapat dapat didiskusikan agar mendapat keputusan yang menyenangkan kedua belah pihak.
Aktif Mencari Tahu Tentang Kehamilan
Bukan sekedar menemani Moms ke dokter atau hafal betul usia kandungan Moms, tapi suami siaga juga turut mencari tahu tentang kehamilan, baik dari internet, dokter, dan sebagainya. Suami menunjukkan rasa penasaran dan bersemangat akan kehamilan Moms dari hari ke hari. Suami siaga pun bisa menjadi teman berdiskusi Moms soal kehamilan, termasuk menjadi pendengar setia keluhan Moms. Sesekali memijat kaki atau pundak Moms yang semakin sering pegal seiring besarnya kehamilan juga amat membantu.
Aktif Mencari Tahu Tentang Persalinan
Persalinan bukanlah proses yang sederhana. Suami siaga hendaknya memahami betul akan hal tersebut. Maka agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan selama persalinan, sejak Moms hamil trimester pertama, suami sudah mulai mencari tahu serba-serbi persalinan. Semua tentang persalinan ini termasuk soal pecahnya ketuban, jarak kontraksi, komplikasi semasa kehamilan yang dapat memengaruhi persalinan, dan sebagainya. Pengetahuan ini akan berguna banyak, Moms. Bisa saja ada risiko pendarahan, komplikasi, dan lain-lain yang membutuhkan persetujuan suami Moms atas tindakan dokter yang menangani. Atau, bisa saja Moms mengalami pecah ketuban sebelum waktunya. Jika suami sudah mengetahui pengetahuan tentang ini, maka suami Moms akan tidak terlalu panik dan tahu apa yang harus segera dilakukan.