Mengikuti tren pengobatan dan perawatan kesehatan alami, saya mulai melirik produk-produk minyak atsiri atau essential oils (EO) untuk keluarga saya. EO pada dasarnya adalah minyak beraroma khas, mudah menguap, yang berasal dari bagian-bagian tumbuhan. Dengan susunan kimiawi yang spesial, EO mampu memengaruhi kondisi manusia, terutama melalui indera penciuman yang menangkap aromanya.
 
Biasanya EO digunakan melalui tiga cara pemakaian, yaitu :

 
1. Menghirup aromanya
Cara ini merupakan cara dasar dan paling banyak digunakan, menjadikan EO sebagai aromaterapi. Jika dahulu, kebanyakan aromaterapi dilakukan menggunakan sistem pembakaran (misalnya pada lilin aromaterapi), kini pilihan terbanyak jatuh kepada ‘diffuser’.

Alat dengan berbagai tipe ini memecah EO menjadi molekul-molekul lebih kecil dan menyebarkannya melalui udara. Biasanya, Anda cukup memasukkan beberapa tetes (2-8 tetes) EO ke dalam sejumlah air bersih (bisa air keran atau terdistilasi) dalam perangkat ‘diffuser’.
 

2. Mengoleskannya pada kulit
Satu catatan penting, hindari mengoleskan EO pada kulit tanpa melarutkan atau mengencerkannya dengan minyak pembawa (carrier oil). Pengenceran yang umum berlaku adalah :
a) 1 tetes EO per 4 sendok teh (20 ml) carrier oil untuk anak usia 6 bulan hingga 6 tahun
b) 1 tetes EO per 1 sendok teh (5 ml) carrier oil untuk anak usia 6 tahun ke atas, ibu hamil, ibu menyusui, dewasa yang sensitif, dan lansia
c) 2 tetes EO per 1 sendok teh (5 ml) carrier oil untuk dewasa normal dan sehat
d) 3 tetes EO per 1 sendok teh (5 ml) carrier oil untuk kondisi tertentu, misalnya meredakan sakit dan nyeri, serta masalah pernapasan



Minyak pembawa yang umum digunakan, di antaranya ‘virgin coconut oil’ atau minyak kelapa murni (VCO), minyak argan, minyak jojoba, minyak ‘grapeseed’, minyak bunga matahari, minyak ‘rosehip’, bahkan minyak zaitun (olive oil). Kita dapat menyimpannya pada botol kaca ‘roller’ yang dapat mudah digunakan sewaktu-waktu.

Jangan lupa melakukan ‘skin patch test’ terlebih dahulu, terutama pada anak dan pemilik kulit sensitif, untuk memastikan keamanan pemakaian EO topikal. Caranya, oleskan sedikit EO yang sudah diencerkan dalam minyak pembawa di bagian kaki atau lengan. Kemudian, perhatikan adakah reaksi alergi selama 24 jam, yaitu kulit kemerahan, bengkak, nyeri, atau gatal-gatal.
 

3. Menelannya
Beberapa jenis EO dapat dikonsumsi oral, misalnya lemon dan peppermint. Namun, Anda cukup menggunakan setetes saja karena konsentrasinya sangat pekat.

Konsumsi EO secara oral ini hanya berlaku untuk orang dewasa saja, dan dilarang digunakan secara oral untuk bayi serta anak-anak. Ketahui petunjuknya dari ahli pengobatan alam, bukan asal pakai.


EO juga dapat dibuat menjadi bentuk lain, yaitu hidrosol. Hidrosol mirip seperti air aromatik. Cara membuat hidrosol rumahan dengan EO pun tak sulit.

Campurkan 25 tetes EO pilihan dengan 2 sendok teh alkohol atau gel aloe vera. Aduk rata, masukkan ke dalam botol semprot. Tambahkan 120 ml air terdistilasi, kocok rata.



Produk ini dapat tahan selama kurang lebih 1 minggu, karena tidak mengandung pengawet. Hidrosol dapat disemprotkan pada tubuh, selimut, sofa, bantal, hingga ruangan.
 
Nah, dari pendahuluan tentang EO ini, saya akan berbagi kembali aneka ragam EO yang banyak dijual di pasaran. Simak di artikel part-2 lanjutannya, ya!
 

pictures from pixabay and flickr