Di 2 bagian sebelumnya, saya sudah menjelaskan tentang essential oils (EO), bagaimana memakainya, dan 9 EO populer yang perlu Anda sediakan di rumah.
 
Walaupun berasal dari bahan alami, bukan berarti EO bisa digunakan sembarangan. Saya sendiri termasuk cukup ‘strict’ soal penggunaan EO, karena obat tradisional seperti ini tidak memiliki dosis terukur pasti seperti pada obat-obatan konvensional.


 
Saya berusaha mematuhi kondisi-kondisi khusus yang ditetapkan oleh para ahli aromaterapi dan EO, terutama soal keamanan EO. Perhatian utama saya jatuh pada penggunaan EO pada bayi, anak-anak, kondisi hamil, dan menyusui karena memang berhubungan dengan apa yang saya jalani selama ini.
 
Informasi yang saya bagikan di bawah ini dilansir dari situs usingeosafely.com

 
Penggunaan EO pada bayi, sebaiknya tidak dilakukan pada usia 6 bulan ke bawah. EO pada bayi dan anak pun cukup menggunakan 'diffuser' atau dioleskan (biasanya di area telapak kaki atau tulang belakang), dilarang memberikan EO secara oral pada bayi dan anak!


 
Kemudian, pada usia 6 bulan hingga 6 tahun, ada ukuran pengenceran yang sebaiknya diikuti, yaitu 1 tetes EO diencerkan dengan 4 sendok teh (20 ml) minyak pembawa (carrier oil).
 
Pada usia sebelum 2 tahun, beberapa EO dianjurkan untuk dihindari dan jangan dipakai dahulu, di antaranya :
- basil (lemon)
- benzoin
- black seed
- cassia
- clove
- garlic
- ginger lily
- hyssop
- lemon leaf atau lemon petitgrain
- lemongrass
- massoia
- may chang
- melissa/lemon balm
- myrtle honey
- myrtle lemon atau sweet verbena
- oakmoss
- opopanax
- peru balsam
- saffron
- sage (wild mountain)
- savory
- styrax
- tea leaf atau black tea
- tea tree lemon
- treemoss
- tuberose
- turpentine
- verbena (lemon)
- ylang-ylang
 
EO di bawah ini diberikan setelah anak berusia 5 tahun :
- anise
- anise star
- fennel
- myrtle (aniseed)


 
Untuk anak usia 6 tahun ke atas, takaran pengenceran EO bisa naik menjadi 1 tetes EO diencerkan dengan 1 sendok teh (5 ml) carrier oil.
 
EO di bawah ini boleh diberikan untuk anak usia 6 tahun ke atas :
- cajuput
- cornmint
- galangal
- laurel leaf
- marjoram
- myrtle (red)
- niaouli
- peppermint
- sage (white)
- sanna
- saro
 
Ada EO yang perlu kita tunda pemberiannya sampai anak melewati usia 10 tahun, yaitu eucalyptus, rosemary, dan wintergreen.

Terdapat juga EO yang sama sekali tidak boleh digunakan pada anak, yaitu birch (sweet) dan chaste tree.
 
Dengan demikian, EO yang aman digunakan untuk anak-anak, termasuk di antaranya :
- Bergamot
- Black Pepper
- Blue Tansy
- Cedarwood
- Clary Sage
- Copaiba
- Coriander
- Cypress
- Frankincense
- German Chamomile
- Geranium
- Ginger
- Grapefruit
- Juniper Berry
- Helichrysum
- Lavender
- Lemon
- Mandarin
- Marjoram (Sweet)
- Neroli
- Palmarosa
- Patchouli
- Petitgrain
- Pines, kecuali Ponderosa Pine (Pinus ponderosa) atau Huon Pine (Dacrydium franklinii)
- Roman Chamomile
- Sandalwood
- Siberian Fir Needle
- Spearmint
- Spruces
- Sweet Marjoram
- Sweet Orange
- Tangerine
- Tea Tree
- Vetiver
 
Ada beberapa produk EO yang mencampurkan beberapa jenis EO dalam satu botol atau disebut juga EO campuran. Saya sendiri lebih memilih menggunakan EO tunggal yang diramu langsung saat pengenceran, ketimbang satu produk EO campuran untuk anak.


 
Jika kita ingin memakai EO campuran ini untuk anak-anak, periksa satu persatu kandungan EO tersebut dan cek keamanannya, apakah sudah dapat digunakan pada usia anak? Kita ingin anak menjadi lebih baik kondisinya, bukan menambah efek samping tak diinginkan, bukan?
 
Satu bagian lagi, tentang pemakaian EO untuk ibu hamil dan ibu menyusui, akan saya bahas di part-4 ya!


pictures : pixabay and flickr