Akhirnya, sampai di bagian terakhir sharing saya tentang memakai essential oils (EO) untuk keluarga. Kita habiskan kupasan ilmunya yuk, Moms!
 
Ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui (busui) tergolong ke dalam kaum yang perlu perhatian khusus kala menggunakan EO.

Pertama, bumil dan busui dilarang menggunakan EO secara 'neat' atau tanpa pengenceran. Dosis penggunaannya pun sama dengan anak usia 6 tahun ke atas dan lansia. Bumil dan busui sebaiknya menggunakan EO yang diencerkan dengan perbandingan 1 tetes EO per 1 sendok teh (5 ml) minyak pembawa (carrier oil).
 
Kedua, bumil dan busui wajib membatasi bahkan menghindari beberapa jenis EO yang memiliki efek negatif bagi dirinya dan janin yang dikandungnya. Perhatian utama, terjadi di trimester pertama, saat perkembangan dasar janin terjadi. Salah menggunakan EO dapat mendatangkan risiko keguguran dan kematian janin. Di trimester akhir, fokus bergeser pada kecenderungan bertambahnya kontraksi yang dapat menimbulkan kelahiran prematur.
 
Bagi ibu menyusui, perlu diwaspadai EO yang dapat mempengaruhi produksi ASI atau mampu tersekresi ke dalam ASI. Efek lebih jauh, ASI yang ‘terkontaminasi’ ini akan mengganggu kenyamanan dan kesehatan bayi yang menyusu.
 
Pada dasarnya, efek berbahaya dari EO ‘terlarang’ tersebut di antaranya :
- beracun
- berpotensi mencetus kanker
- merusak hati
- merusak ginjal
- menyebabkan keguguran atau kematian janin
- mengganggu tumbuh kembang janin pada 8 minggu pertama kehamilan
- beracun terhadap janin yang berkembang
- mampu menyebabkan gagal tumbuh atau kecacatan janin
 
Lea Harris Jacobson, seorang ahli klinis aromaterapi bersertifikasi, memuat panduan penggunaan EO pada bumil dan busui di situs usingeosafely.com, berikut ini.
 
Pertama, inilah daftar EO yang aman digunakan oleh bumil dan busui.


 
Kedua, inilah daftar EO yang perlu digunakan secara hati-hati oleh bumil dan busui. Lakukan pengenceran dengan tepat dan batasi penggunaan, serta amati efek penggunaannya.


 
Ketiga, inilah daftar EO yang dilarang untuk digunakan oleh bumil dan busui karena efek risiko yang lebih tinggi dari manfaatnya.


 
Banyak merek EO yang beredar di pasaran. Bagaimana memilih yang paling cocok untuk keluarga?
 
Saya merekomendasikan EO yang memberikan efek terbaik dengan dosis sekecil mungkin. Jadi, memang ada fase ‘trial and error’ yang berlangsung. Kita pun perlu memantau, apakah ada reaksi alergi atau ketidakcocokan produk. Simpanlah EO dengan tepat, sesuai temperatur dan terlindung dari cahaya serta jangkauan anak-anak.
 
Selamat bereksplorasi dengan aneka EO. Share yuk, adakah pengalaman menggunakan EO yang paling berkesan untukmu, Moms?
 
 
Picture from : usingeosafely.com