Saya kebetulan sudah 6 bulan ini menjadi ibu rumah tangga, stay at home mom bahasa kerennya hehehe saya membutuhkan waktu cukup lama sampai akhirnya merasa settle untuk berhenti bekerja.

Saya dan suami melakukan pembicaraan dan pertimbangan yang cukup panjang, padahal memberikan surat resign cukul 1 hari saja. 

Yaa.. 1 tahun kami memikirkan dengan detail dan sampai pada titik bahwa saya sudah bisa menjadi ibu rumah tangga dengan penghasilan hanya dari suami saja.

Sejujurnya, yang paling kami pertimbangkan adalah permasalahan medical reimbursment. Di kantor saya medical reimburst nya cukup membantu terlebih arsen masih butuh banyak vaksin dan kalau sakit masih harus ke dokter, kalau mama dan papanya bisa lah pakai obat-obat apotik tanpa resep dokter.

Sebelum memutuskan berhenti bekerja, ada beberapa hal yang harus kami persiapkan, terlebih untuk saya yang menjalankannya.

Mental
Jadi ibu rumah tangga itu juga karir, suatu pekerjaan yang jam kerjanya dari melek mata sampai tidur lagi. Jadi sebagai ibu kita harus mempersiapkan mental yang kuat karena tidak akan ada lagi waktu untuk sendiri. Kalau kerja saya masih bisa nyolong waktu ke mall pas makan siang, atau sekedar curhat dengan teman. Sekarang ? Jangan harap, mandi ngga diketok pintunya aja udah bersyukur hehe

Lunasi Hutang Yang Menggantung
Ini salah satu hal yang paling saya dan suami pikirkan. Hutang bisa berupa cicilan kendaraan, cicilan rumah, asuransi (ini termasuk menurut saya karena harus dibayarkan tiap bulan), kartu kredit dan cicilan-cicilan lainnya. Selama setahun, kami melunasi hutang-hutang yang bisa kami lunasi seperti kartu kredit.

Cairkan Dana Tambahan
Beberapa bulan sebelum memberikan surat resign, saya sudah memikirkan apa saja dana yang bisa dicairkan. Ada beberapa dana yaitu jamsostek dan tabungan rencana. Setelah resign, saya mencairkan keduanya dan memasukkan ke tabungan biasa. Kenapa ? Karena bisa dijadikan sebagai uang tidak terduga. Ngga mungkin kan kalau ada yang sakit harus nunggu cairin jamsostek dulu hahaha mending langsung aja.

Kegiatan Yang Bisa Dikerjakan Di Rumah
Jadi ibu rumah tangga bukan berarti kita berhenti untuk belajar dan berkenalan dengan dunia luar. Kita tetap dituntut untuk up to date dan pintar. Terlebih suami adalah pekerja yang pastinya juga butuh teman bicara yang kekinian. Saya sebelum resign sudah mempunyai plan kira-kira mau ngerjain apa. Contohnya seperti menulis di mommyasia, di blog, atau bergabung dengan klub ibu-ibu. Selain belajar ini juga bisa dijadikan ajang curhat yaa dan melepas rasa bete ngga punya temen hehehe

Semoga ke-4 hal yang saya bagi ini bermanfaat untuk mommy yang ingin menjadi ibu rumah tangga. Semangat ya mom. Rezeki sudah diatur oleh yang maha kuasa. Mau jadi ibu bekerja atau ibu rumah tangga, rezekinya sudah tercatat terlebih untuk anak.