Haii mommies sudah baca “https://mommyasia.id/3210 (Kirain Turun Berok, Ternyata Hamil dan Akhirnya Keguguran (bagian 1))” kan ya, baca dulu ya biar nyambung ceritanya hihihi. . .
Periksa ke Bidan Namun di Rujuk ke UGD
Lepas magrib suami baru pulang dan kami langsung menuju klinik. Moms, saat ketemu bu bidan saya gak cerita macam-macam hanya bertanya “bu bidan ketika tespek dan hasilnya positif, itu beneran hamil tidak?”, “iya bu, hasil tespek itu benar 99% hamil, jikapun tidak hamil bisa jadi ada kelainan di rahim seperti kanker atau tumor”, jelas bu bidan. Seketika saya pucat lemas tidak berdaya. Baru saya cerita kalau ada bercak darah keluar, bu bidan pikir hanya bercak biasa dan mau resepin saya obat penguat. Tapi sebelum keluar ruang periksa, saya minta bu bidan memeriksa saya dulu, melihat darah yang keluar. Moms, setelah bu bidan melihat darah yang keluar, bu bidan nya kaget dan langsung bilang “ibu keguguran”, langsung merujuk saya ke rumah sakit dan menyarakan langsung ke UGD.
Disini saya malah galau, anak mau dikemanain. Kalo ke UGD, harus ada pendamping lalu anak nanti sama siapa dirumah (repotnya sakit di rantauan). Saya juga baru pindah rumah jadi belum terlalu kenal tetangga masa iya mau nitipin anak. Akhirnya saya ke rumah tetangga dulu (tetangga pas ngontrak), saya nitipin arkan disana, tentu proses nitip ini dibarengi darai air mata seolah emak mau pergi berperang.
Keguguran, dan Harus Segera di Kuret
Moms, sekitar 1 jam saya muter-muter dan pukul 21.05 saya baru nyampe UGD RS yang dituju, diruang ini dunia terasa berputar-putar. Karena pasien yang membludak, pukul 22.15 saya baru dipindahin ke ruang observasi, ditanya macam-macam sama suster. Saya disuruh lepas pembalut dan ganti baju, bajunya ijo-ijo ala drama korea gitu moms.
Setelah lepas pembalut baru sadar ternyata darah sudah banyak banget, pantes ya mabok. Diruang observasi langsung ketemu SpOG dan melakukan USG transvaginal, dr Hasyim begitu panggilannya langsung memutuskan untuk dilakukan operasi ringan / kuretase. Menurut hasil USG saya sudah hamil 6 weeks, dan janin sudah hancur, dilakukan kuret hanya untuk membersihkan sisa-sisa yang nemepel didinding rahim. Moms, rasanya mau nangis guling-guling tapi gak berani gerakin tangan yang tertusuk jarum infus.
Persiapan Kuretase
Mendengar kata “kuret” saya benar-benar takut, sepanjang persiapan saya menggigil, gigi sampai ngeretak-ngeretak. Jarum untuk ngambil darah pun mental (sebelum melakukan tindakan biasanya ada pemeriksaan darah). Konon kata orang kuret itu lebih sakit daripada saat melahirkan, ada kesalahan sedikit saja bisa fatal. Haduh, ngeri ya moms…
Pukul 23.10 saya masuk ruang operasi. Di ruang operasi lebih horor, terdengar suara detak jantung saya. Suster berusaha basa basi nanya ini itu tapi saya tidak mampu berkata sepatah katapun karena gemetaran. Suster menjelaskan, kalau operasinya tidak sakit karena nanti saya di bius total dan berlangsung hanya 30 menit. Kemudian saya disuruh ngangkang selebar-lebarnya dengan tangan terlentang seperti mau disalib (jangan ledekin posisi ini moms, posisi langka yang hanya pernah dirasakan momiies caesaran dan kuretase loh). Oksigenpun dipasang. Pukul 23.45 terakhir saya hanya mendengar dokter anastesi yang meminta izin untuk menyuntikan obat bius total dilengam kiri.
Kuretase Selesai
Moms, pukul 03.10 saya terbangun dan sudah berada di ruang pemulihan.
“suster, sudah selesai ya?”, tanya saya dalam keadaan setengah sadar.
“iya bu, sudah selesai dari tadi kok. Tidak sakit kan?”, susternya ngeledek sembari menunjukan sisa-sisa janin saya, yang tersisa sebesar gempalan tangan bayi.
Maafkan mak ya nak yang tidak peka atas kehadiranmu, dan tentu Allah SWT selalu punya rencana yang lebih indah.
**Cerita ini terjadi pada bulan mei 2017 atau 5 bulan sebelum vonis autis tegak pada arkan.
Kirain Turun Berok, Ternyata Hamil dan Akhirnya Keguguran (bagian 2)
source: https://doy9lykf9ter0.cloudfront.net/photo/temporary/07b6620665ba75c1be02006ad38e0e49.jpeg
Komentar Artikel Ini
{{comment_count||0}}
Sort by{{sorted_by}}
Like!
Newest
Reply
- {{ comment.nam }}{{ comment.commented_at }}EditDelete{{comment.gd}} Likes{{comment.bd}} BadsThis comment was deleted.
more comments
Loading...