Halooo Mommies...
Aku sempet bikin polling kecil-kecilan di instastory beberapa waktu lalu dan pilihan topik "Screen Time Rules" ini lah yang mendapatkan suara terbanyak. Terlihat bahwa betapa kita pun sebagai orang dewasa juga sebenarnya peduli dan tahu betul dampak negatif dari teknologi saat ini, entah itu dari TV ataupun HP.
Fia sendiri lebih banyak menghabiskan waktunya di depan TV dibandingkan HP, yah tetep ga baik sih akan tetapi dampak negatif dari menonton TV lebih sedikit dibandingkan HP yang lebih menimbulkan sifat adiktif (ketergantungan), itulah alasanku kenapa aku sangat membatasi penggunaan HP ke anakku. Sepanjang hari kalau dia ga inget HP, dia ga akan minta sama sekali. Begitupun kalau nonton TV paling lama itu bertahan 10-15 menit aja, itupun dia sambil sibuk ngoceh-ngoceh bereaksi sama kejadian apa yang lagi dia tonton... loh kok bisa gitu? Simak yuk aturannya...
1. Konsisten Waktu
image source: http://www.macmillanenglish.com/
Karena aku ga ada ART maupun Nanny, bebenah rumah sendiri, nyuci nyetrika sendiri *loh tjurhaaat buk*, jadi aku tetep nyalain TV saat:
- Pagi hari sampai pekerjaanku selesai
- Bangun tidur jam 4-5 sore sampai waktu Maghrib, karena Bapaknya Fia ga bolehin nyalain TV setelah adzan maghrib. Jadi begitu adzan kita langsung masuk kamar, bawa beberapa buku dan mainan seperlunya biar ga bosen.
- Setelah Bapak pulang kita nonton bersama, itupun seringnya sih tontonan berita anaknya sibuk main sampai bosen baru deh dia minta dipindah saluran favoritnya
TAPIII Fia ga full di depan TV looh karena setiap 10-15 menit sekali dia nyusul aku yang lagi sibuk nginem untuk melaporkan kondisi terkini apa yang lagi dia tonton hahaa. Nah, kalau dia udah lebih dari tenggat waktu itu ga nongol gantian deh aku yang ngintip penasaran lagi apa ya.. eeh taunya lagi naik sepeda lah, lagi main masak-masakan, lagi ngeluarin baju-baju di lemari, mainan gantungan, atau lagi pretend play, yaah begitulah kira-kira.
2. Pilih Saluran / Konten Untuk Anak
image source: http://2.bp.blogspot.com/
Kalau pakai TV chanel di rumah enaknya ada pilihan saluran khusus untuk anak-anak jadi full day ya isinya kartun semua tanpa henti. Tapi kalau ga ada memang kita harus pandai memilih waktu-waktu tertentu dan saluran apa aja yang menampilkan tayangan khusus anak-anak, biasanya pagi dan sore hari yah.
3. Tidak Membiarkan Anak Memegang HP Sendiri
image source: https://static01.nyt.com/
Aku dan Mas Bojo baru memperkenalkan HP ke Fia sebatas untuk komunikasi dan menonton video di youtube aja, belum sampai ke tahap main games di HP. Dengan syarat kita gak kasih Fia untuk memegang HP alih-alih menaruhnya di atas meja / lemari asal terjangkau penglihatan anak aja atau kita sendiri yang bantu memegangnya. Jadi kalau pas nonton lagu anak ya kita ikut berdiri sambil joget, seru kan?
4. Dampingi Anak
image source: http://www.momentumnation.com/
Kalau aku sudah selesai sama urusan di dapur aku akan segera temenin Fia ke depan TV. Atau ikut terlibat dalam pretend play yang lagi dibuat sama dia hehee. Apalagi kalau saatnya dia inget minta HP (biasanya kalau Bapak udah pulang kerja baru minta), aku akan minta bantuan Bapaknya untuk tetap mendampingi Fia menonton.
5. Komunikatif dengan Diskusi
image source: http://news.nwu.ac.za/
Sewaktu aku mendampingi Fia menonton aku selalu ajak Fia untuk komunikasi, berusaha sebisa mungkin memancing reaksi dan respon dia. Dimana manfaatnya ini banyak banget selain anak kita ajak untuk tidak fokus terhadap layar, cara ini juga menstimulus bahasa anak, merangsang anak untuk berpikir kritis, mengajak anak berimajinasi, dsb. Percakapan kita biasanya seperti:
"Aduh, kasihan yah Nduk kudanya jatuh" / "Iya ya Bu, kasihan, jatuh" / "Coba Mba Fia bilang ke kuda, hati-hati jalannya ya Kuda" / "Hati-hati ya Kuda, nanti jatuh".
Ini salah satu faktor kenapa dia juga suka aktif per berapa menit sekali melaporkan kejadian terkini di depan TV ke ibuknya yang lagi sibuk motong bawang di dapur. Tiba-tiba lari ke dapur:
"Ibuk ibuk, apetonnya (paw patrol-nya) hilang Bu" / "Loh, hilang kemana?" / "Hilang dia, lari-lari gitu" / "Iya lari kemana, dicari gak sama rider nya?" / "Lari-lari dianya, coba liat Buk, ayoo Buk liat" sambil narik-narik ibuknya yang bau bawang menyaksikan apeton yang hilang wkwk.
6. Letakkan Ruang Bermain Dekat Ruang TV
Kebetulan ada rak di bawah meja TV, jadi aku manfaatkan untuk simpan kotak mainannya Fia sampai koleksi buku-bukunya disitu. Intinya segala sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian anak dari TV/HP kita letakkan sedekat mungkin agar dia bisa ter"distract" perhatiannya.
7. Kenalkan Buku Sedini Mungkin
Walaupun TV nyala, tapi tetep milih buat baca buku (saat udah lewat masa nonton 15 menit hhe)
Sejujurnya aku bukanlah tipe orang yang suka membaca, sangat berbanding terbalik dengan Mas bojo hehee. Tapi sejak hamil dulu bertekad banget mengenalkan buku ke anak sedini mungkin supaya gak kayak ibuknya hiks. Ternyata buwaaanyaak banget manfaat dari buku ini bahkan dari bayi masih baru lahir, tentunya buku yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak ya. Akhirnya begitu hamil tua mulailah nyicil beli paket buku yang emang gak murah book, tapi namanya investasi? Buat anak rasanya berapapun rela dikeluarkan asalkan berfaedah dan memiliki manfaat banyak ya termasuk investasi buku ini :)
Gimana tipsnya? Silahkan dicoba Mommies. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi Mommies yang lagi galau sama anaknya yang kecanduan gadget/TV. Ditunggu komennya kalau ada tambahan tips lainnya atau monggo di-share artikelnya jikalau dirasa berfaedah yaa ;-)
Sampai ketemu lagi di cerita si ibu genduk selanjutnya...
Dadah,
Ibukgenduk
7 Aturan "Screen Time" untuk Batita
source: http://www.slate.com/content/dam/slate/articles/technology/future_tense/2016/10/161020_FT_toddler-tablet.jpg.CROP.promo-xlarge2.jpg
Komentar Artikel Ini
{{comment_count||0}}
Sort by{{sorted_by}}
Like!
Newest
Reply
- {{ comment.nam }}{{ comment.commented_at }}EditDelete{{comment.gd}} Likes{{comment.bd}} BadsThis comment was deleted.
more comments
Loading...