1. Bingung Puting
Empeng merupakan puting tiruan yang membutuhkan gerakan dan kekuatan yang berbeda dengan puting payudara. Memberikan empeng pada bayi yang masih menyusui akan menimbulkan bingung puting pada bayi yang berujung pada penolakan menyusu pada payudara.

2. Gigi Tonggos
Gerakan mengempeng akan menyebabkan rahang atas menjadi maju. Jika bayi dibiasakan mengempeng, inilah yang menyebabkan pertumbuhan gigi tonggos pada bayi.

3. Sakit Perut
Mengisap empeng akan membuat perut bayi kembung dan tidak nyaman. Empeng juga mudah kotor tanpa disadari dan berisiko menimbulkan diare pada bayi. Apakah Moms pernah mencelupkan empeng ke susu atau madu? Ini juga membuat empeng jadi sarang bakteri yang menimbulkan sakit perut pada bayi.

4. Infeksi Telinga
Bayi berusia lebih dari 10 bulan yang masih ngempeng akan berisiko infeksi telinga karena adanya peningkatan air liur dan pertumbuhan jamur. Bakteri yang terkumpul akan terdorong ke dalam telinga karena gerakan mengisap empeng.

5. Cadel
Jika bayi masih mengempeng hingga setelah usia 1 tahun, maka bayi akan kesulitan melafalkan huruf S, Z, dan F karena kekakuan lidah. Tidak menutup kemungkinan juga bayi jadi malas membuka mulut untuk belajar berbicara karena takut empeng-nya jatuh dari mulutnya.

6. Lebih Nyaman di Pesawat
Aktivitas mengempeng bisa mengurangi rasa nyeri pada telinga bayi saat berada di dalam pesawat yang sedang take off. Jika tidak menggunakan empeng, Moms juga bisa menyusuinya dengan botol atau langsung pada payudara.
7. Usia Ideal Ngempeng
Jika diperlukan, bayi diperbolehkan menggunakan empeng setelah berusia 1 bulan. Kegiatan mengempeng harus dihentikan sepenuhnya pada usia 4 tahun, sebelum gigi permanen tumbuh.
