1. Usia
Sebanyak satu dari tiga kehamilan yang terjadi setelah usia 40 tahun berakhir dengan keguguran. Hal ini disebabkan karena sel telur pada Moms dan sel sperma pada Dads yang berusia di atas 40 tahun cenderung sudah menurun kualitasnya.

2. Racun lingkungan
Terpapar zat beracun dari lingkungan sekitar seperti merkuri dan radiasi berbahaya bisa berakibat keguguran. Jika Moms bekerja di lingkungan yang menggunakan zat-zat beracun tersebut sebaiknya Moms berkonsultasi dengan dokter untuk tindakan apa saja yang perlu dilakukan agar kehamilan Moms selalu aman.

3. Jarak kehamilan
Walaupun jarang terjadi, namun beberapa kasus membuktikan bahwa terjadinya kehamilan yang jaraknya kurang dari 6 bulan sejak kelahiran anak sebelumnya dapat menyebabkan keguguran. Hal ini terjadi karena uterus membutuhkan waktu untuk pulih total setelah mengalami kehamilan dan kelahiran.

4. Terlalu kurus atau terlalu gemuk
Seperti berbagai penyakit yang bisa menghampiri karena Moms terlalu kurus atau terlalu gemuk, keguguran juga rentan terjadi jika Moms tidak memiliki berat badan yang ideal. Moms patut waspada jika berat badan Moms berada pada body mass index (BMI) di atas 30 atau di bawah 18.

5. Kandungan vitamin
Moms perlu tahu bahwa kandungan vitamin memainkan peranan juga dalam terjadinya keguguran. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kekurangan vitamin D dan vitamin B dapat meningkatkan risiko keguguran. Sementara vitamin A yang dikonsumsi berlebihan juga dapat berujung pada keguguran.

6. Hormon thyroid
Hormon thyroid yang tidak seimbang, seperti hypothyroidism atau hyperthyroidism bisa memengaruhi hormon-hormon lainnya yang krusial dalam perkembangan kehamilan. Jika Moms memiliki riwayat permasalahan hormon thyroid maka Moms wajib untuk menginformasikannya kepada dokter kandungan Moms agar dapat ditangani lebih lanjut.
