1. Krisis Emosi
Kehamilan di usia muda, terutama pada kasus yang tidak diinginkan menyebabkan krisis emosional akut bagi remaja yang terhitung masih anak-anak pula. Istilah yang sering digunakan adalah “child bearing a child” di mana si ibu pun masih memiliki tingkat emosional yang masih labil. Tidak jarang berakhir dengan aborsi atau keinginan bunuh diri.
2. Kecenderungan yang Tidak Baik
Wanita remaja yang hamil seringkali belum memahami permasalahan apa yang akan dihadapi sebagai seorang ibu. Kehamilan di usia remaja juga akan menghambat pendidikan yang pada akhirnya menghancurkan cita-cita. Penelitian membuktikan bahwa anak perempuan yang dilahirkan dari ibu usia remaja cenderung memiliki pendidikan yang rendah dan cenderung untuk mengulangi kejadian yang sama. Sedangkan anak laki-laki yang dilahirkan oleh ibu remaja cenderung memiliki tingkat kenakalan bahkan kejahatan yang lebih tinggi dibandingkan anak yang dilahirkan oleh ibu dengan usia matang.
3. Gangguan Perkembangan
Berbagai fungsi tubuh ibu belum berkembang dengan sempurna karena usia yang masih sangat belia. Berbagai sumber menyebutkan bahwa terjadi perebutan kebutuhan kalsium dalam tubuh ibu yang hamil di usia sedemikian muda dengan bayinya. Dengan demikian sang ibu akan lebih mudah mengalami keropos tulang dan perkembangan janin yang kurang baik.
4. Menyebabkan Hipertensi
Kehamilan di usia mudah atau di bawah 20 tahunan maka dapat menyebabkan munculnya hipertensi. Hal ini disebabkan karena dari segi medis dan kedokteran, sel telur pada wanita yang berusia 20an tahun belum kuat dan matang betul untuk mengalami kehamilan. Nah, hal ini akan menyebabkan tekanan darah dari wanita muda yang hamil pada usia mudah ini akan meningkat.