Pengaruh Plasenta Previa Pada Berat Badan Bayi
Sebuah penelitian membuktikan bahwa wanita yang mengalami plasenta previa pada kehamilan kedua, memiliki risiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Sedangkan plasenta previa pada kehamilan pertama tidak akan mengalami hal tersebut.
Penyebab Plasenta Previa
Posisi plasenta yang berada di bawah mendekati atau bahkan menutupi jalan lahir ini merupakan kondisi yang cukup berisiko. Risiko ini berkaitan dengan gangguan pertumbuhan janin dan kelahiran prematur pada ibu dengan plasenta previa yang pernah melahirkan sebelumnya. Penyebab pendukung lain risiko ini antara lain hamil saat ibu berusia lanjut, memiliki kebiasaan merokok, serta kehamilan dengan proses fertilisasi in vitro.
Kelahiran Bayi dengan Berat Badan Rendah
Kelahiran bayi dengan berat badan rendah biasanya sangat identik dengan kondisi ibu serta pengalaman kehamilan sebelumnya, seperti diantaranya:
- Ibu melakukan kelahiran sesar untuk kehamilan sebelumnya,
- Ibu mengalami persalinan prematur pada kehamilan sebelumnya,
- Ibu pernah melahirkan bayi baru lahir dengan berat badan rendah sebelumnya,
- Ibu mengalami preeklampsia dan plasenta previa.
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah seringkali identik dengan adanya gangguan plasenta previa pada kehamilan sang ibu. Hal ini tentu tidak mengherankan, sebab plasenta yang berada pada posisi tidak normal memiliki kemungkinan untuk tidak bisa berkinerja dengan efisien. Itulah yang menyebabkan janin yang lahir lebih kecil dari berat pada umumnya.
Nah, itulah beberapa hal terkait kelahiran bayi dengan berat badan rendah akibat plasenta previa. Untuk kamu yang mengalami kondisi tersebut, pastikan selalu menjaga asupan makan selama hamil. Penuhi semua nutrisi dan gizi yang diperlukan si kecil untuk tubuh dan berkembang. Jika mengalami pendarahan, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan agar mendapatkan perawatan dengan lebih cepat.