Hip Dysplasia
Saat bayi baru dilahirkan, salah satu pemeriksaan pertama yang harus dilakukan oleh petugas kesehatan, baik itu bidan atau dokter adalah area tubuh bagian paha dan pinggulnya. Apabila terlihat menunjukkan sebuah kelainan, maka akan dilakukan segera pemeriksaan lebih lanjut karena mempertimbangkan adanya risiko hip dysplasia. Meskipun begitu, sebagian kondisi bayi dengan hip dysplasia tidak dapat teridentifikasi dengan cepat sehingga beru diketahui beberapa waktu kemudian.
Kelainan Tulang Pinggul
Hip dysplasia atau yang juga dikenal dengan sebutan displasia pangkal paha adalah sebuah kondisi abnormalitas pada formasi tulang panggul anak. Hal ini terjadi akibat persendian pangkal paha tidak dapat berkembang dengan sebagaimana mestinya atau dengan normal. Risiko yang dikhawatirkan adalah kondisi ini menyebabkan terlepasnya tulang paha dari tulang panggul (pelvis).
Terlambat Mendeteksi Hip Dysplasia
Kondisi hip dysplasia yang terlambat terdeteksi lebih dikenal dengan sebutan Developmental Dysplasia of the Hip (DDH). Apabila kamu melihat si kecil memiliki kejanggalan pada kondisi dan struktur tulang pangkal pahanya, kamu harus segera melakukan konsultasi ke dokter.
Risiko Hip Dysplasia Pada Bayi
Pada dasarnya, kondisi kelainan tulang pinggul bayi ini dapat terjadi akibat beberapa hal dengan kondisi-kondisi tertentu, di antaranya:
- Bayi dengan jenis kelamin perempuan
- Anak pertama
- Adanya faktor keturunan
- Kelahiran sungsang, atau bayi terlahir dengan posisi terbalik
- Gejala neuromuscular dan atau penyakit persendian lain
- Melakukan cara membedong yang salah
Nah, itulah beberapa hal yang dapat kamu ketahui mengenai hip dysplasia pada anak perempuan. Semoga bermanfaat, Moms!